Pasangan pebulutangkis Ahsan/Hendra atau yang biasa di panggil Daddies ini akan melawan wakil Korea Selatan, Choi SolGyu/Seo Seung Jae.
Sebelumnya, di babak semifinal pasangan yang menempati ranking dua dunia tersebut menyudahi perlawanan Li Jun Hui/Liu Yu Chen unggulan ketiga asal China lewat rubber game dengan skor 21-13, 16-21, 21-16.
Setelah pertandingan melawan Li/Liu, Hendra mengatakan pasangan China tersebut mengubah gaya bermain menjadi cepat di game kedua.
"Di game kedua, mereka ubah permainan jadi mau main cepat."
"Di game pertama, kami nyerang terus, mereka nggak enak dan di game selanjutnya mereka lebih mau ngelawan," ujar Hendra dilansir badmintonindonesia.org.
Sedangkan Ahsan tidak ingin menyerah dan terus berjuang di game ketiga.
"Waktu ketinggalan itu kami cuma berpikir kalau perjalanan masih panjang, jadi kami nggak mau nyerah," kata Ahsan.
Menurut Ahsan, dia dan Hendra sempat kewalahan jika bertahan terus, sehingga harus fokus dan balik menyerang.
"Kami memang harus fokus di servisnya, tadi kami kewalahan di servis, kami coba lebih fokus lagi servisnya dan harus bisa balik serang."
"Karena kalau dari servis angkat bola, lawan kan masih muda, serangannya lebih kuat, kami kewalahan juga kalau defense terus," ungkap Ahsan.
Sedangkan pasangan Choi/Seo melaju ke final setelah mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe asal Jepang dengan poin 21-17,21-19.
Dari nomor tunggal putra, Ginting akan melawan Lee Cheuk Yiu, pebulutangkis tuan rumah.
Ginting lolos setelah mengkandaskan rekan senegaranya, Jonathan Christie di semifinal dengan skor akhir 20-22, 21-13, 18-21 bagi kemenangan Ginting.
Pasca pertandingan, Jonathan mengakui Ginting bermain lebih menyerang di akhir permainan.