TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan melepas kontingen SEA Games 2019 asal DKI Jakarta di Balai Agung kantor Gubernur, Jumat (29/11/2019).
Sebanyak 174 atlet DKI yang memperkuat kontingen Indonesia di SEA Games XXX/2019 Filipina yang dilepas juga dibekali tambahan uang saku masing-masing Rp5.000.000.
Selain atlet, Gubernur juga memberi uang saku kepada 161 offisial yang terdiri atas manager, pelatih, asisten pelatih, dan mekanik. Atlet DKI terlibat dalam 47 cabang olahraga dari 51 cabang olahraga yang diikuti kontingen Indonesia.
Secara keseluruhan ada 56 cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games Filipina, dan Indonesia tidak terlibat pada 5 cabang olahraga saja.
Kepada atlet Gubernur Anies menegaskan bahwa selama berada di Filipina atlet DKI hendaknya menjaga marwah bangsa Indonesia sebaga bangsa yang ramah.
Tunjukkan kepada seluruh kontingen dari negara lain bahwa atlet Indonesia punya kepribadian yang kuat dan selalu berpikir untuk Merah Putih.
“Saya mengharapkan atlet DKI menjaga disiplin, mengikuti aturan yang berlaku di kontingen, fokus pada pertandingan dan menjaga nama baik bangsa. Ikuti instruksi pelatih tentang makan, istirahat, dan tidur untuk menjaga kondisi. Insha Allah, kalian pulang dan disambut di sini lagi dengan kalungan medali,” kata Anies.
Dikatakan, setiap indovidu atlet DKI harus memanfaatkan moment ini untuk memberikan yang terbaik bagi kontingen. Karena di pundak atlet DKI juga disandangkan target untuk mencapai peringkat 2 besar di SEA Games.
Sebelumnya, pada SEA Games XXIX Kuala Lumpur Indonesia berada di peringkat 5 di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, Singgapura dengan perolehan 38 medali emas, 58 perak, dan 90 perunggu.
Sementara itu Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo mengatakan, jumlah atlet DKI Jakarta 174 orang tersebut kalau diprosentasekan menjadi 20,7 persen. Jumlah sebesar itu menunjukkan bahwa pembinaan atlet DKI berjalan dengan baik.
“Kita mengharapkan DKI menjadi kontributor medali terbanyak kepada kontingen Indonesia di SEA Games, seperti yang sudah dilakukan oleh atlet DKI Jakarta sebelumnya,” kata Djamhuron.
Menyangkut uang saku atlet, menurut Djamhuron itu adalah bentuk perhatian Pemprov DKI Jakarta kepada atletnya yang berlaga di luar negeri.
Dan ini merupakan tradisi yang sudah berjalan sejak lama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, dimana penyalurannya dilakukan melalui dana hibah yang ada di KONI DKI.
“Ini sudah menjadi tradisi bagi Pemprov dan KONI DKI untuk memberikan tambahan uang saku kepada atlet yang terlibat dalam kontingen Merah Putih. Bahkan kalau mereka meraih medali akan mendapat bonus dari pemerintah dan juga dari Pemprov DKI,” jelas Djamhuron.