Usai mengungkap rasa bahagia setelah melewati rekor milik Lee, Momota kemudian kembali ke Jepang.
Saat kembali ke Negeri Sakura itu, Momota langsung disambut oleh awak media.
Para pemain Jepang yang berhasil meraih trofi kemudian berbicara di hadapan media seperti Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (ganda putra), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (ganda putri), dan Momota.
Selain Momota, kedua pasangan tersebut mendapat gelar runner-up.
Baca: Soal Kembalikan Makan Konate ke Persib, Sinyal Robert Alberts dan Senyum Lebar Sang Pemain
Baca: Seputar Pencoretan Winger Arema FC Ricky Kayame: Kenakan Jersey Persebaya dan Nyanyi Song For Pride
Baca: Pilar Asingnya Dikabarkan Merapat ke Persib, CEO PSS Sleman: No Comment
Baca: Ada di Homebase Persib, Dua Alasan Makan Konate Betah Bermain di Liga Indonesia
Pemain ini mengutarakan kenangannya selama berlaga.
Melalui pemberitaan media Jepang, badspi.jp, Momota sempat menyinggung Anthony yang selalu menyerangnya selama pertandingan.
"Saya selalu tidak baik ketika bermain di gimnasium yang berangin, tetapi kali ini saya secara bertahap belajar bagaimana bertarung di tempat berangin dan bagaimana mengendalikan permainan di bawah angin," kata Momota dikutip BolaSport.com dari badspi.jp.
"Kecepatan saya juga meningkat. Saya merasa bahwa saya akan menang. Ada banyak perkembangan yang positif ketika bertanding melawan Ginting."
"Saya sempat berpikir kecepatan saya dapat diikuti dan permainan saya juga berkembang menjadi memimpin. Jadi, saya langsung bertanding dengan tenang," katanya meneruskan.
Baca: Soal Kembalikan Makan Konate ke Persib, Sinyal Robert Alberts dan Senyum Lebar Sang Pemain
Baca: Seputar Pencoretan Winger Arema FC Ricky Kayame: Kenakan Jersey Persebaya dan Nyanyi Song For Pride
Baca: Pilar Asingnya Dikabarkan Merapat ke Persib, CEO PSS Sleman: No Comment
Baca: Ada di Homebase Persib, Dua Alasan Makan Konate Betah Bermain di Liga Indonesia
Momota kemudian menambahkan bermain di tempat berangin terkadang meningkatkan kecepatannya.
Namun, setiap melakukan smes di lingkungan berangin, terkadang akurasi menjadi tidak tepat sasaran.
"Saya tidak berpikir angin selalu mempercepat permainan saya. Tetapi, saya pikir saya bisa secara bertahap meningkatkan kecepatan ketika berusaha mendapatkan poin," ujar Momota.
"Di final, ada beberapa kejadian di luar smes ketika angin meningkat dan saya pikir akurasi ketika kecepatan meningkat malah tak tepat sasaran," ujarnya melanjutkan.
Saat ini Momota tengah fokus mencari poin untuk bisa menjadi kontestan dalam Olimpiade Tokyo 2020.