Laporan Wartawam Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - ASEAN Para Games 2020 akan terselenggara pada pertengahan Januari.
Sejumlah persiapan pun telah dilakukan kontingen Indonesia yang terpusat di Solo. Bahkan untuk mempertahankan gelar juara umum, seluruh cabor telah memulainya sejak awal Mei 2019.
Namun, dibalik pelatnas yang tengah dilakukan, ada cerita lain dan memang kerap terjadi di olahraga atlet disabilitas.
Nina Gusmita. Wanita 21 tahun itu tampak terlihat di cabor atletik saat berlatih di Stadion UNS, Solo, Jumat (20/12/2019).
Paras ayu nya dan pembawaanya yang kerap melontarkan candaan membuat saya (Tribunnews) bertanya-tanya.
“Nina Gusmita ya?”, tanya saya.
“Iya benar mas,” jawab Nina sapaan akrabnya yang terlihat heran.
“Kenapa di sini, bukannya atlet voli?”,
“Iya sekarang sudah pindah, kan Voli tidak dipertandingkan,” terangnya.
Seperti diketahui, sitting voleyball putri memang tidak dipertandingkan di ASEAN Para Games 2020 lantaran pesertanya dikabarkan hanya dua yang mendaftar.
Nina mengatakan sudah bersama pelatnas balap kursi roda sejak Mei (awal pelatnas).
Meski olahraga baru dan lebih berat, Nina mengaku sudah jatuh cinta bahkan tidak ingin kembali ke voli.
“Awalnya kan karena voli tidak dipertandingkan, jadi saya pindah ke sini. Ikut ini sudah dari awal Mei,” kata Nina.
“Adaptasi pertama itu berat banget. Harus adaptasi sama kursi roda, sarung tangan, terus kan ini posisi harus nunduk palagi Nina setelah kecelakaan kan ada tulang rusuk yang patah, jadi awal-awal masih sakit tapi ke sininya sudah engga,” jelasnya.
Perjuangan adaptasi dengan olahraga baru ini membuat dirinya jatuh cinta.
Tak hanya itu, arahan dari senior-seniornya seperi Zaenal Aripin dan Maria pun membuat dirinya betah.
Di ajang ASEAN Para Games 2020, Nina turun di nomor sprint 100m, 200m dan 400m. Soal target dirinya masih belum bisa mematok lantaran masih pengalaman perdana.
“Kalau taget ya kasih yang terbaik saja dulu. Nina kan baru pertama jadi mau berlatih dulu dan cari pengalaman,” ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai perasaanya melepas kebiasaan bermain voli, wanita asal Medan itu mengaku sudah mulai merelakan.
“Seperti tadi, perjuangan di sini sangat tinggi. Jadi kenapa setengah-setengah. Orang tua juga sudah tahu dan setuju Nina pindah ke sini,” kata Nina.
Seperti diketahui, Nina dahulunya merupakan atlet Voli dari Medan.
Pada tahun 2016, dirinya mengalami kecelakaan yang mengakibatkam sebagian kaki kananya harus diamputasi.
Namun, pasca kejadian itu Nina tak kecil hati. Ia langsung menyalurkan hobinya kembali di sitting voleyball.
Jika bertemu dan bercengkrama langsung, Nina wanita yang sangat ramah dan suka bercanda. Tak ayal, suasana saat latihan pun bisa dibuat cair dengan gayanya.