Sementara dari nomor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting menang mudah atas wakil China, Huang Yu Xiang dua game langsung, 21-11, 21-14.
Sayangnya secara mengejutkan wakil ganda campuran unggulan lima Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dikalahkan pasangan non unggulan dari Perancis, Thom Gicquel/Delphin Delrue.
Pasangan Praveen/Melati kalah setelah melalui pertandingan sengit tiga game, 19-21, 21-14 dan 18-21.
Melati pun mengatakan menyayangkan kekalahan terlebih di game ketiga karena banyak boal mati.
"Game terakhir disayangkan, padahal di awal kami memimpin jauh."
"Waktu poin 11 banyak bola mati sendiri, di poin 11-20 finishing-nya, mati sendiri di bola gampang, di poin kritis," ungkap Melati.
Sementara itu, Praveen mengatakan lawannya yang merupakan non unggulan bermain lepas dan tanpa beban.
Sedangkan dirinya dan Melati merupakan unggulan lima terlebih bermain di kandang sendiri.
"Lawan kan bukan unggulan, mereka main nothing to lose, yang penting mereka fight saja, padahal rangking berapa?"
"Mereka main nggak ada beban, sedangkan kami main di kandang sendiri dan statusnya unggulan," ujar Praveen.
Selain itu, Praveen juga mengungkapkan pemain Eropa lebih banya bermain strategis sementara tekniknya merata.
"Kalau soal kelebihan lawan, pemain Eropa itu main strategi saja, kalau teknik hampir merata," imbuh pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut.
Selanjutnya, Praveen/Melati akan fokus untuk menatap All England pada bulan Maret mendatang.
"Tahun ini kami goal-nya di All England dan olimpiade. Tapi kami banyak dapat pelajaran di Malaysia Masters dan Indonesia Masters," sebut Praveen.