"Kami ucapkan ribuan terima kasih kepada fans di Indonesia yang terus mendukung kami dan memberikan kami semangat untuk memenangkan pertandingan," terang Zheng.
Sementara itu, Zheng enggan sesumbar mengenai kesempatan juara di Olimpiade Tokyo 2020.
"Belum dapat dipastikan apakah bisa menang di olimpiade, karena di pertandingan akan berbeda, punya tempat beda, teknik main beda, lawan beda," ungkap Zheng.
Selain itu dirinya juga enggan besar kepala dan tetap berusaha mengembangkan diri untuk bisa menjuarai Olimpiade.
"Kami nggak berani besar kepala, mau fokus gimana caranya mengembangkan diri kami, kalaupun belum beruntung menang di olimpiade, kami akan menghargai prosesnya yang sudah berjalan selama ini," jelasnya menambahkan.
Sementara itu, Huang mengatakan menyukai atmosfer saat bertanding di Indonesia dan juga ingi sekali berlibur ke bali.
"Hal yang paling kami suka dari Indonesia adalah iya salah satunya Bali, kepingin banget ke Bali, tapi jadwal latihan kami full sekali, jadi belum sempat."
"Selain itu atmosfer di Istora jadi favorit kami, karena para pecinta bulutangkis Indonesia memberikan dukungan yang luar biasa," jelas Huang.
Sementara di nomor ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mampu pertahankan gelar Indonesia Mastersnya setelah mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final.
Laga duel saudara antara unggulan satu dan dua ini berlangsung dalam tempo yang cukup cepat.
Game pertama yang berjalan hanya 14 menit dimenangkan Marcus/Kevin dengan 21-15.
Di game pertama ini, pasangan Ahsan/Hendra terlihat banyak melakukan kesalahan sehingga kalah cepat.
Di set kedua, performa Marcus/Kevin masih terlalu tinggi daripada Ahsan/Hendra.
Terlihat ketika pasangan yang dijuluki Minions ini sempat unggul 12-3.