TRIBUNNEWS.COM - Helikopter yang jatuh pada Minggu, (26/1/2020) di Calabasas menewaskan Kobe Bryant, putrinya, beserta tujuh orang lainnya di sana.
Bukan helikopter sembarangan, ternyata ada beberapa hal menarik di mana ternyata helikopter ini sangat tangguh dan juga memiliki nuansa layaknya limosin.
Yang mengatakan hal ini adalah mantan pilot pribadi Bryant, Kurt Deets.
Kurt Deetz, mantan pilot Island Express Helicopters, mengatakan kepada The Times bahwa ia menerbangkan Kobe Bryant dari 2014 hingga 2016.
Baca: Gaji Tak Dibayarkan Klub Belgia, Firza Andika Ingin Pulang ke Indonesia dan Bela PSM Makassar
Baca: Prediksi Formasi Persija Jakarta Musim 2020: Lini Tengah Solid, Winger Gesit, Barisan Depan Sangar
Baca: Pelatih Persib Inginkan Irfan Bachdim yang Akan Dibuang Bali United: Syarat Deal Kurang Dua Hal
Deetz, yang mengatakan dia menghabiskan lebih dari 1.000 jam menerbangkan pesawat yang jatuh pada hari Minggu, menyebut bahwa helikopter itu fantastis.
Ya, helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu dirawat dengan sangat baik dan merupakan milik dari Island Express.
Bryant menyukai S-76B, kata Deetz, yang dia anggap sama seperti Limosin yang lux dan mewah.
Bahkan model ini digunakan oleh selebriti dan sudah terkenal aman serta nyaman juga.
Menurut Deetz ada satu momen yang cukup dia ingat sampai saat ini di mana dia dan sang anak terbang bersama Bryant dan putrinya.
Meski memang agak pendiam, namun Bryant menegur anak dari Deetz dengan sebutan pria kecil.
Deetz sendiri angkat suara mengenai faktor penyebab jatuhnya helikopter ini dan menurutnya, cuaca setempat memang sedang sangat buruk.
Saat ini Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang mengirimkan "Go Team," sebuah tim penyelidik yang menanggapi kecelakaan ini.
Baca: Gaji Tak Dibayarkan Klub Belgia, Firza Andika Ingin Pulang ke Indonesia dan Bela PSM Makassar
Baca: Prediksi Formasi Persija Jakarta Musim 2020: Lini Tengah Solid, Winger Gesit, Barisan Depan Sangar
Baca: Pelatih Persib Inginkan Irfan Bachdim yang Akan Dibuang Bali United: Syarat Deal Kurang Dua Hal
Dilihat dari catatan publik tentang jalur penerbangan dan bidang puing-puing yang luas, Deetz mengatakan bahwa tampaknya helikopter itu melaju sangat cepat pada saat tabrakan, sekitar 160 mph.
Deetz menambahkan, pesawat itu akan memiliki sekitar 800 pon bahan bakar.
"Sudah cukup untuk menyalakan api yang cukup besar," katanya.