TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - One Pride MMA akan mengawali tahun 2020 dengan 2 pertarungan gelar di Fight Night 36 pada Sabtu, 15 Februari 2020.
Gelaran ini juga merupakan persembahan khusus dalam merayakan HUT ke 12 tvOne.
Sang juara kelas flyweight Suwardi akan berhadapan dengan Rama Supandhi dalam pertemuan dua grappler terbaik di One Pride MMA. Sedangkan juara kelas lightweight, Jeka Saragih akan berhadapan dengan Angga.
Partai utama One Pride MMA, Suwardi kembali turun di One Pride Arena setelah mengalahkan Jeremia Siregar pada ronde pertama dengan kuncian armbar bulan Agustus silam.
Petarung kelahiran Magetan ini memulai perjalanan bela dirinya dengan belajar silat di Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Anggota Laskar Semut Ireng ini kemudian melengkapi ilmunya dengan Brazilian Jiu Jitsu di mana ia sudah memegang sabuk ungu.
Selama di One Pride MMA, Suwardi sudah 8 kali menghentikan lawannya dengan berbagai kuncian sendi yang unik. Namun, kepiawaiannya dalam Brazilian Jiu Jitsu akan diuji melawan Rama Supandhi, grappler terbaik yang akan dihadapi Suwardi.
“Alhamdulillah persiapan sangat matang, ngga ada cidera, berat badan juga aman. Kalau soal Rama, memang dari usia lebih muda, tarungnya juga bagus, tapi untuk fight night nanti ngga ada yang dikhawatirkan. Pesan saya mempertahankan gelar juara itu memang berat, tapi lebih berat lagi ketika bertanding dengan sang juara,” kata Suwardi, Juara Kelas Flyweight One Pride MMA.
Penantang sabuk kelas flyweight kali ini, Rama Supandhi, pertama dijadwalkan melawan Suwardi pada bulan Agustus 2019 namun harus mundur karena cedera pada saat latihan.
Kini, petarung kelahiran Los Angeles, Amerika Serikat ini akan kembali menantang sabuk kelas flyweight milik Suwardi. Rama sudah memulai karir MMA-nya di One Pride sejak season pertama di tahun 2016, kala itu ia pernah menantang sabuk juara nasional One Pride MMA di kelas bantam.
Melalui hasil kemenangan tap out sebanyak 5 kali, “Hellboy” Rama Supandhi, yang juga memegang sabuk ungu Brazilian Jiu Jitsu bisa menjadi lawan tertangguh sang Becak Lawu.
“15 Februari, ini akan menjadi pertarungan Teknik vs teknik yang terbesar di One Pride. Kedua petarung ini sangat baik dalam strategi, sangat baik dalam submission, terutama dalam Brazilian Jiu Jitsu,” jelas Max Metino, Ketua Dewan Juri One Pride MMA.
Kemudian di laga lainnya ada title fight kelas lightweight antara Jeka Saragih dan Angga. Jeka Saragih, fighter kelahiran Simalungun, Sumatera Utara ini tampil sebagai juara paling dominan di One Pride MMA sebagai fighter pertama yang memegang sabuk juara selama 1000 hari dan 5 pertahanan gelar berturut-turut.
“Si Tendangan Maut” terkenal dengan gaya bertarungnya yang meledak-ledak dan sudah meraih 8 kemenangan tanpa kalah sejak bulan Oktober 2016. Setelah mengalahkan Mhar John Manahan dari Filipina pada bulan September silam, kini Jeka akan kembali mempertahankan gelar melawan Angga.
Lawannya yaitu Angga, berlatih Bersama HAN Academy asuhan Johan Mulia Legowo yang sudah mencetak banyak petarung handal di One Pride MMA. Pertarungan Angga melawan Jeka pertama dijadwalkan pada bulan Desember 2018, namun harus tertunda karena cedera pada saat persiapan.
Kini, dengan total 5 kemenangan di kelas lightweight, dan lebih dari 3 tahun bertarung di One Pride, Angga siap untuk merebut sabuk juara kelas lightweight.
One Pride MMA adalah promotor MMA terbesar di Indonesia dengan lebih dari 200 laga per tahun serta menghadirkan 300 petarung dari 50 klub yang tersebar di Indonesia.