Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyelenggaraan Asean Para Games 2020 mengalami penundaan. Awalnya Asean Para Games diadakan pada 18-24 Januari 2020.
Kemudian karena terkendala persiapan, Asean Para Games kembali ditunda menjadi 20-28 Maret 2020. Baru-baru ini, kabar penundaan lag-lagi dilayangkan Filipina.
Penunadaan itu terterara dalam surat resmi bernomor APSF/BoG Seceretariat/2020/001 tertanggal 10 Februari 2020 yang ditujukan kepada Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun.
Penundaan kali ini merupakan cara dari Panitia Pelaksana terkait dengan penyebaran virus Corona yang sedang merebak. Namun, belum ditentukan jadwal pastinya akan digelar.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku tak bisa berbuat apa-apa soal penundaan yang dilakukan oleh Filpina.
Ia hanya memikirkan soal para atlet Indonesia yang kini tengah menjalankan pelatnas.
“Ini juga jadi problem buat kita. Jadi kita tidak punya kuasa Filipina untuk mempercepat jadi ya kita tunggu saja, memang dilemanya kalau kita hentikan pelatnasnya dan tiba-tiba ada pengumuman digelar kita tidak siap,” kata Zainudin Amali di Media Center, Kemenpora, Selasa (11/2/2020).
Penundaan Asean Para Games berdampak pada persiapan para atlet yang juga bakal menelan biaya kembali.
Hingga kini Menpora belum menentukan kembali apakah kucuran dana perpanjangan penundaan kedua bakal diberikan atau pelatnas dihentikan sementara.
“Sudah dua kali menunda dari Januari ke Maret kemudian ada pemberitahuan akan ditunda dan waktunya belum ditentukan. Katanya akan ditentukan 60 hari sebelum penyelenggaraan. Kita tentu sabar saja cuma konsekuensinya kepada kita, karena ada 300an atlet paralimpik kita yang sedang pelatnas itu semakin tertunda, semakin membengkak biayanya,” jelasnya.