Baca tanpa iklan
Pasangan Ni Ketut/Apriyani harus tumbang dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongiai.
Lewat permainan sengit tiga set, pasangan Ketut/Apriyani Rahayu kalah dengan skor 13-21, 21-15, dan 17-21 atas ganda putri Thailand tersebut.
Kekahalan tersebut membuat tim Thailand berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 atas Indonesia.
Di laga ketiga, Ruselli Hartawan yang bermain di sektor tunggal putri juga dipaksa pulang dengan raihan kekalahan.
Ruselli Hartawan tidak dapat menahan laju Pornpawee Chochuwong.
Lewat permainan rubber game, Ruselli dipaksa mengakui keunggulan Pornpawee dengan skor akhir 19-21, 21-18, dan 21-16.
Baca: Jadwal Lengkap BWF World Tour 2020, Barcelona Masters dan All England Sudah di Depan Mata
Baca: BWF Resmi Tunda Lingshui China Masters 2020 Akibat Meluasnya Virus Corona
Menanggapi hasil kurang memuaskan tersebut, Ruselli mengaku cukup menyesal atas hasil yang ia dapatkan pada hari ini.
"Sebetulnya permainan dia tidak banyak berbeda dengan di SEA Games kemarin, tapi waktu itu saya lebih mengatur irama permainan," kata Ruselli soal permainan.
"Saya sudah berusaha memperlambat tempo, tapi saat sudah unggul, temponya jadi cepat lagi. Sabetan-sabetan lawan memang bagus, saya sudah berusaha bikin dia lari-lari tapi dia tetap bisa mengatasi," jelas Ruselli.
Ruselli merasa sedih karena tidak bisa menyumbangkan poin bagi kontingen bulutangkis Indonesia dalam laga tersebut.
"Rasa kecewa pasti ada karena saya tidak bisa memberi poin kepada lawan. Tapi kalau besok dipercaya turun lagi, akan kasih yang lebih maksimal," ucap Ruselli yang berasal dari klub Jaya Raya.
Harapan tim Indonesia untuk memenangkan pertandingan sebenarnya cukup besar mengingat di laga keempat, kontingen Merah Putih mampu meraih kemenangan sekaligus menyumbangkan poin penyama kedudukan.
Ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang menjadi aktor dibalik kemenangan kedua Indonesia melawan Thailand.
Keduanya mampu menyumbang poin kedua untuk tim Merah-Putih setelah mengatasi perlawanan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong.