Sedangkan di set kedua, Chou sempat memberi perlawanan sengit di poin-poin awal.
Namun sayangnya memasuki interval kedua Axelsen kembali menunjukkan keseriusannya menjadi juara dan mengakhiri laga dengan mudah.
Dengan kemenangan ini membuat Axelsen menjadi tunggal putra Denmark pertama yang mampu menjadi juara All England setelah 21 tahun.
Sebelumnya, tunggal putra Denmark terakhir yang mampu menjuarai All England adalah Peter Gade pada tahun 1999 lalu.
Selain itu, ini merupakan bentuk balas dendam Axelsen setelah pada All England tahun 2019 lalu kalah di final oleh wakil Jepang, Kento Momota
Sementara di ganda putri, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dari Jepang mengalahkan wakil China, Du Yue/Li Yin Huidengan dua game langsung 21-13, 21-15.
Preview Marcus/Kevin
Melihat rekor pertemuan, Endo/Watanabe merupakan lawan sulit bagi Marcus/Kevin.
Dalam tujuh kali pertemuan terakhir, unggulan Jepang nomor 6 itu sudah mengantongi 5 kali kemenangan, sedangkan Marcus/Kevin baru 2 kali.
Di partai sebelumnya, pasangan ganda putra asal Indonesia yang dijuluki Minions ini berhasil tampil mengesankan di babak semifinal.
Mereka mengalahkan Lee Yang/Wang Chi Lin melalui straight game 21-18, 21-13.
Meski sempat mendapat perlawanan dari ganda Taiwan di awal game dua, Kevin/Marcus akhirnya berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan dalam 35 menit.
“Pertandingan tadi kami langsung siap dari awal. Kami nggak mau lengah dan kami berhasil menekan lawan terus ya."
"Walaupun game kedua mereka sempat unggul terus, kami tetap optimis kalau kami bisa membalikkan keadaan,” kata Kevin, dilansir laman Badmintonindonesia.org.