News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

All England

Tanggapan Berkelas BWF Pasca Dikritik Habis Terkait Penyelenggaraan All England 2020

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal menjadi juara di All England 2020 setelah dikalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di partai final.

Hal itu membuat dirinya berpotensi melakukan kontak dengan banyak orang.

"Hanya para pemain yang melakukan perjalanan lewat kelas bisnis, pendukung kami kebanyakan mengambil kelas ekonomi sehingga hal itu memungkinkan tidak bisa menghindari kontak dengan banyak orang," jelas Pranooy HS, seperti dikutip dari The Star.

Kegeraman Prannoy ternyata tak sampai disitu saja.

Ia juga merasa marah atas pernyataan Poul-Erik Hoyer selaku Presiden BWF yang mengatakan penyelenggaraan All England 2020 dapat dikatakan sukses.

Sang Presiden BWF tersebut berdalih selama turnamen tidak ada kejadian yang menyangkut tertularnya virus corona.

Baca: Peringkat Teranyar BWF Sektor Tunggal Putra, Kento Momota Belum Terkejar, Ginting & Jojo Turun

Baca: Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti Juga Punya Rasa Khawatir Soal Virus Corona

Pernyataan Hoyer tersebut kini seakan menjadi bumerang seusai salah satu remaja Taiwan yang berpartisipasi di ajang All England dikabarkan positif corona.

Hal itu bahkan membuat rombongan pebulutangkis asal Taiwan harus menjalani karantina sebagai tindakan pencegahan atas hal yang tidak diinginkan.

"Presiden BWF seharusnya bertindak secara bertanggung jawab dan bijaksana. Toh, tidak ada yang akan terjadi jika turnamen ini tidak diselenggarakan," tegas Prannoy HS menyoroti sikap BWF.

Menanggi berbagai kritikan tajam tersebut, Thomas Lund selaku Sekjen BWF akhirnya sudah tidak tahan untuk angkat bicara.

Thomas Lund mengaku tidak senang dengan serangan pedas tersebut.

Ia pun menulis sulit terbuka kepada para anggotanya untuk mengklarifikasi terkait keputusan penyelenggaraan All England 2020.

"Sangat mengecewakan melihat beberapa anggota komunitas bulutangkis berspekulasi tentang ketulusan dan motif BWF di masa krisis ini," ungkap Thomas Lund, dikutip Tribunnews dari The Star.

"Perhatian pertama kami adalah kesehatan dan keselamatan semua peserta," tegasnya.

Baca: Rapor Pebulutangkis Indonesia Pasca All England, Praveen/Melati Andalan Baru, Ujian Sektor Tunggal

Selain itu, Thomas Lund berdalih penyelenggaraan All England 2020 juga diharapkan mampu membuat para peserta setidaknya memiliki pendapatan di tengah situasi seperti ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini