TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menginformasikan jika seluruh atlet yang telah pulang dari kejuaraan All England 2020 dinyatakan negatif Covid-19.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Achmad Budiharto selaku Sekjen PBSI sekaligus Chef de Mission tim All England 2020.
Achmad Budiharto juga mengungkapkan tim All England 2020 telah selesai menjalani isolasi wajib 14 hari di Pelatnas Cipayung.
Tes Covid-19 sendiri telah dilakukan oleh PBSI kepada seluruh atlet Pelatnas tak terkecuali bagi tim All England 2020.
Melalui metode rapid test, PBSI memastikan seluruh atletnya yang berada di Pelatnas dinyatakan negatif corona.
Baca: Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti Juga Punya Rasa Khawatir Soal Virus Corona
Baca: Alami Gejala Demam & Jalani CT Scan, Hendry Saputra Pelatih Tunggal Putra Berstatus PDP Covid-19
Walaupun demikian, aturan social distancing masih harus tetap diterapkan oleh para atlet Pelatnas.
"Hasil rapid test atlet semua negatif Covid-19. Sudah dilakukan tes untuk tim All England dan atlet yang berada di Pelatnas Cipayung," kata Budiharto, seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Budiharto menambahkan para atlet khususnya tim All England saat ini sudah bisa kembali melakukan aktifitas seperti biasa di All England.
"Sekarang tim All England juga tidak dipisahkan lagi secara khusus, kalau sebelumnya makan harus diantar ke kamar, sekarang sudah bisa makan di ruang makan seperti atlet yang lain. Tapi masih ada penerapan social distancing," lanjutnya.
Disinggung kondisi terbaru dari Hendry Saputro selaku pelatih tunggal putra Indonesia yang sempat berstatus sebagai PDP Corona.
Budhiarto mengungkapkan bahwa Hendry Saputro kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni.
Hasil rapid test dari sang pelatih tunggal putra Indonesia itu sendiri juga negatif.
"Kami masih menunggu hasil swab test coach Hendry, sampai hari ini belum keluar," ungkap Budiharto.
"Saat ini coach Hendry menjalani beberapa tes kesehatan untuk memastikan dia terbebas dari penyakit-penyakit yang bisa melemahkan kondisinya," harapnya.
Sementara, Octaviani yang menjadi salah satu dokter PBSI menyampaikan seluruh atlet khususnya tim All England sudah dalam kondisi baik.
"Tim All England sudah clear semua, sudah bisa kembali ke kamar masing-masing dan makannya tidak perlu dipisah lagi," ujar dr. Octaviani, salah satu dokter PBSI.
Walaupun demikian para atlet khususnya All England tetap menjaga kondisi tubuh dengan menerapkan social distancis dan rutin minum vitamin.
"Kami masih terus pantau selagi wabah Covid-19 belum reda," tambah sang dokter.
Indonesia sendiri berhasil mendulang satu gelar dalam kejuaraan All England 2020 lewat pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva di sektor ganda campuran.
Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok
Baca: UPDATE Perolehan Gelar Juara BWF World Tour 2020, Jepang di Puncak, Indonesia & China Terbanyak
Pasca Juara All England 2020, Praveen/Melati Catatkan Performa Impresif di Benua Biru
Keberhasilan Praveen Jordan/Melati Daeva menjuarai All England 2020 menyisakan catatan khusus bagi keduanya di Benua Biru alias Eropa.
Seperti yang telah kita ketahui, pasangan Praveen/Melati menjadi juara All England 2020 sektor ganda campuran.
Bermain di Arena Birmingham, pasangan Praveen/Melati berhasil mengalahkan wakil Thailand, Dechapol/Sapsiree di partai puncak.
Lewat permainan tiga set, pasangan Praveen/Melati mengandaskan lawannya dengan skor 21-17, 15-21, 21-8 dalam 62 menit.
Kemenangan tersebut membawa pasangan ganda campuran Praveen/Melati meraih gelar perdana All England dalam karir profesional.
Selain itu, Praveen/Melati juga mampu mencatatkan performa impresif setiap bermain di tanah Eropa dalam beberapa kesempatan terakhir.
Praveen/Melati berhasil menyabet tiga gelar bergengsi sekaligus dalam tiga partisipasinya mengikuti rangkaian BWF World Tour khususnya di Eropa.
Perancis Open, Denmark Open, dan All England menjadi tiga turnamen bergengsi yang telah berhasil disegel pasangan Praveen/Melati.
Pertama, pasangan Praveen/Melati secara mengejutkan mampu menjadi yang terbaik dalam turnamen Perancis Open 2019.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti naik ke podium kampiun berkat kemenangan atas unggulan utama, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Lewat permainan rubber game, pasangan Praveen/Melati mengalahkan lawannya dengan skor ketat 22-24, 21-16, dan 21-12 di final Perancis Open.
Kedua, pasangan Praveen/Melati juga berhasil menyegel gelar juara dalam turnamen Denmark Open.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menghadapi unggulan kedua turnamen, Wang Yilyu/Huang Dongping (China), pada laga final
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, keluar sebagai juara turnamen Denmark Open 2019 yang berlangsung di Odense Sportspark, Odense, Denmark.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menghadapi unggulan kedua turnamen, Wang Yilyu/Huang Dongping (China), pada laga final, Minggu (20/10/2019).
Pertandingan tersebut dimenangi Praveen/Melati melalui rubber game dengan skor 21-18, 18-21, 21-19.
Hebatnya, pasangan Praveen/Melati meraih dua gelar tersebut hanya dalam waktu dua pekan saja.
Gelar ketiganya diraih dalam tajuk All England yang merupakan salah satu turnamen bulutangkis paling bergengsi dunia.
Kini, pasangan Praveen/Melati telah memenangkan 15 pertandingan terakhir di benua Eropa.
Mulai dari 5 pertandingan di Denmark Open 2019, 5 di French Open 2019 dan juga 5 di All England 2020.
Baca: Peringkat Teranyar BWF Sektor Tunggal Putra, Kento Momota Belum Terkejar, Ginting & Jojo Turun
Baca: TERBARU Ranking BWF Sektor Ganda Putra, Marcus/Kevin Tetap Kokoh, Endo/Watanabe Geser Fajar/Rian
(Tribunnews/Dwi Setiawan)