News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggapan Para Atlet Soal Grand Slam Wimbledon 2020 Dibatalkan, Roger Federer hingga Petra Kvitova

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petenis tunggal putra Swiss, Roger Federer berusaha mendinginkan suhu tubuhnya dengan menggunakan kipas angin kecil di sela-sela pertandingan babak 16 besar US Open 2018 di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Senin (3/9/2018) waktu setempat.

TRIBUNNEWS.COM - Sama halnya dengan All England, Grand Slam Wimbledon merupakan kompetisi tertua di cabang olahraga tenis dunia.

Bila All England, kompetisi tertua bulutangkis bisa digelar di Birmingham Inggris, tidak untuk Grand Slam Wimbledon yang harus menerima pil pahit karena dibatalkan karena pandemi corona.

Ini merupakan pertama kalinya setelah Perang Dunia Kedua, Grand Slam Wimbledon dibatalkan.

Awalnya, kejuaraan ini dijadwalkan berlangsung mulai 29 Juni hingga 12 Juli di All England Tennis and Croquet Club, London.

Namun setelah para pejabat tenis melakukan pertemuan darurat untuk membicarakan hal ini, keputusan pembatalan sudah tak terelakkan.

"ini adalah keputusan yang kami anggap remeh, dan kami telah melakukannya dengan sangat menghargai masyarakat dan kesejahteraan semua orang yang datang bersama-sama untuk mewujudkan Wimbledon," kat Ketua All England Club, Ian Hewitt, dikutip dari The Guardian.

Menanggapi pembatalan Wimbledon 2020, para atlet merasa terkejut, sedih hingga merasa hancur.

Tunggal putra tenis, Roger Federer terkejut dengan keputusan ini dan dia merasa hancur.

Tahun depan, peraih 20 gelar Grand Slam itu memasuki usia berkepala empat ketika gelaran dijadwalkan pada 28 Juni 2021.

"Kami mengalami masa-masa sulit, namun, kami akan bangkit dari itu, dan akan semakin kuat," katanya, dikutip dari Daily Mail.

Begitu juga dengan Andi Murray yang mengungkapkan kesedihannya lantaran Grand Slam Wimbledon 2020 dibatalkan.

Peraih dua medali Wimbledon (013 dan 2016) itu menganggap kesehatan setiap orang lebih penting dari apapun, untuk saat ini.

"Dengan semua yang terjadi di dunia saat ini, kesehatan setiap orang jelas merupakan hal yang paling penting," ucap Andy Murray.

Serena Williams merasa terguncang karena pemberitaan di atas, sementara Coco Gauff, petenis muda dengan kejutan yang dia berikan tahun lalu mencoba untuk tabah karena turnamen Wimbledon tahun ini dibatalkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini