TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengisyaratkan akan kembali memulai pelatnas pada 2 Juni mendatang akibat pandemi corona yang semakin meluas di Indonesia.
Pengurus Pusat PBSI saat ini memberikan izin para atletnya jika berkeinginan pulang ke kampung halamannya setelah libur diperpanjang akhir Mei.
Keputusan ini seperti yang diutarakan langsung oleh Achmad Budiharto selaku Sekretaris Jendral PBSI.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas, menurut Achmad para atletnya saat ini diberikan kesempatan jika ingin pulang ke kampung halamannya untuk menengok orang tuannya.
Baca: PBSI Sebut Indonesia Dapat Keuntungan Jika Kualifikasi Olimpiade Dihentikan: 13 Wakil Bisa Lolos
Baca: PBSI Pastikan Seluruh Atlet All England 2020 Negatif Covid-19, Termasuk Hendry Saputra
Izin yang diberikan oleh PP PBSI tersebut dipersilakan untuk digunakan sebaik mungkin hingga waktu latihan yang telah ditetapkan pada 2 Juni.
Achmad menambahkan alasan PP PBSI menggelar latihan pada tangga tersebut karena akan ada turnamen yang sedianya dijadwalkan bulan Juli yang hingga kini statusnnya belum ditunda.
“Kami di Pelatnas sedang berhenti sementara agar memberikan kesempatan kepada atlet kalau mau kembali ke orang tua,” kata Achmad saat melakukan video conference bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Media yang dikutip dari Kompas.
“Kami akan memulai kembali pelatnas pada 2 Juni karena event terdekat ada pada Juli, persiapan satu bulan kami rasa cukup,” ucap dia lagi.
Seperti diketahui belum lama ini Olimpiade Tokyo 2020 yang sedianya digelar mulai 24 Juli hingga 9 Agustus harus ditunda tahun depan tak lain karena pandemi corona.
Sedangkan untuk turnamen internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia juga mengalami nasib sama.
Diantaranya Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 100 dan sebagainya.
Meski begitu, pelatih Tunggal Putri Indonesia, Rionny Mainaki tetap akan menggebar atletnya dengan program latihan yang telah disediakan.
Lebih lanjut Rionny juga relah memberikan catatan khusus bagi atletnya, agar dapat memanfaatkan waktu ini untuk memperbaiki kualitas yang ditampilkannya.
Contoh program latihan yang paling utama ditekankan yakni penguatan kondisi fisik.