Kedua pelatih tersebut berhasil melakukan tugas dengan cukup baik.
Baca: Usai Juarai All England Open 2020, Viktor Axelsen Justru Terkena Denda dari BWF
Salah satu prestasi keduanya saat memandu tim putri Malaysia lolos ke final Piala Uber 2020.
Tim bulutangkis putri Malaysia juga mampu finis di posisi empat besar dalam penyelenggaraan Kejuaraan Asia di Manila pada Februari lalu.
Seu Bock yang menangani sektor tunggal putri tercatat mengorbitkan beberapa pebulutangkis muda Malaysia.
Nama Soniia Chead dan Kisona menjadi dua pebulutangkis muda yang mampu tampil mengesankan akhir-akhir ini.
Misalnya Kisona yang berhasil mendulang medali emas dalam ajang Sea Games 2018.
Begitu pula, Rosman Razak yang berhasil meningkatkan pasangan ganda putri, Pearly Tan Koong/Tinaah.
Keduanya mampu memberikan kemenangan dramatis bagi kontingen Malaysia saat menyegel tiket Piala Uber 2020 setelah mengalahkan Taiwan dengan skor 3-1.
Sementara itu, Choong Hann selaku direktur kepelatihan mengatakan dirinya serta tim pelatih lainnya akan berkomitmen dengan tugas utama yang diberikan walaupun pelaksaan Olimpiade ditunda.
Baca: Tanggapan Berkelas BWF Pasca Dikritik Habis Terkait Penyelenggaraan All England 2020
Baca: Pelaksanaan Piala Thomas & Uber Mundur, Direktur Pelatih BAM Puji Keputusan BWF
Choong Hann tidak terlalu mengurusi masalah kontrak pelatih karena itu sudah diatur oleh para petinggi BAM.
"Ini yang terjadi dengan setiap tim nasional, satu-satunya hal yang perlu kita lakukan sekarang adalah tetap menjalankan apa yang telah direncanakan sejauh ini," ungkap Choong Hann.
Secara khusus, struktur pelatih yang ada saat ini ingin dipertahankan oleh Choong Hann.
"Saat ini kami ingin mempertahankan struktur pelatihan tetapi dengan kerangka waktu yang diperpanjang tentu kami akan terus mencari cara untuk memperkuat tim kami," harap Choong Hann.
"Selain itu, harapan tersebut demi membantu para pemain tampil lebih baik karena ini adalah sebuah proses yang berkelanjutan," tambhanya.