TRIBUNNEWS.COM - Keabsahan MotoGP akan dipertanyakan jika musim ini hanya melangsungkan kurang dari 10 balapan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh bos dari Yamaha Petronas SRT, Razlan Razali.
Menurutnya, adalah hal yang sia-sia jika musim ini hanya melangsungkan kurang dari 10 seri.
Ia menambahkan, kredibilitas dan keabsahan kompetisi musim ini dipertanyakan jika race hanya mampu dilangsungkan 5 hingga 6 kali saja.
Baca: Maverick Vinales Siap Hadapi Tantangan bersama Quartararo di MotoGP 2021
Baca: Bos Petronas Yamaha Intip Peluang Rekrut Valentino Rossi di MotoGP 2021
Sejauh ini, ia tetap memantau perkembangan untuk penyelenggaraan MotoGP 2020.
Ia masih dapat menerima keputusan IRTA, Dorna Sports maupun FIM untuk melangsungkan 10 hingga 15 race.
Namun jika MotoGP 2020 hanya melangsungkan balapan di bawah 10, maka ia memandang kompetisi musim ini keabsahannya patut dipertanyakan.
"Kami terus mengikuti perkembangan, apa yang menjadi keputusan Dorna, FIM hingga IRTA kedepannya."
"Saya pikir MotoGP muism ini melangsungkan 10 kali balapan itu masih dapat dianggap kredibel, mengingat situasi yang seperti ini," terang Razlan Razali seperti yang dikutip dari laman Crash.net.
"Namun jika race di bawah 10, maka itu tidak sepadan dengan perjuangan para rider untuk memperebutkan gelar musim ini," tambah mantan CEO Sirkuit Sepang.
"Jika hanya mampu melangsungkan 5 hingga 6 kali balapan, apa gunanya melangsungkan itu," jelas Bos Yamaha Petronas SRT.
Meskipun demikian, ia akan mengikuti apa yang menjadi keputusan Dorna Sports selaku promotor penyelenggara MotoGP.
Baik itu melangsungkan race dengan jumlah yang kredibel maupun yang tidak, dalam sudut pandang Razlan Razali sendiri.
"Jika Dorna, IRTA, dan FIM membuat keputusan untuk mengurang jumlah race, maka kita harus menerimanya."
"Itu masih kejuaraan yang sah-sah saja,"
"kita harus melakukan baik itu hanya lima race, sepuluh race atau berapapun itu," jelas Razlan menambahkan.
Beberapa waktu yang lalu Carmelo Ezpeleta memang memberikan prediksi kapan penyelenggaraan MotoGP dapat dimulai.
Gelaran MotoGP musim 2020 memiliki rencana untuk melangsungkan race perdana di akhir bulan Juli mendatang
Meskipun memiliki rencana ntuk menggelar race perdana di akhir bulan Juli, namun pria yang menjabat sebagai CEO promotor penyelenggaran MotoGP itu belum memberikan kepastian mengenai waktu dan tempatnya.
"Ide kami semula ialah dapat melangsungkan gelaran MotoGP di akhir bulan Juli."
"Namun kepastian untuk waktu dan tempatnya hingga kini masih belum ditentukan," terang Carmelo Ezpeletta seperti yang dikutip dari laman Speedweek.
Program awal yang dilakukan oleh Dorna Sports ialah melangsungkan balapan di wilayah Eropa terlebih dahulu.
Jika sesuai prakiraan, maka sejumlah seri yang akan berlangsung di Benua Biru akan tersaji hingga akhir November nanti.
"Program kami ialah melangsungkan race untuk di wilayah Eropa terlebih dahulu."
"Balapan akan dimulai pada Juli hingga November," terang Carmelo Ezpeleta.
Baru kemudian, jika kondisi dan waktu dapat melangsungkan balapan, maka seri yang akan berlangsung di luar Eropa akan dilangsungkan.
"Kita akan melihat terlebih dahulu setelah November selesai (seri balapan), apakah kita bisa melangsungkan race di luar Eropa setelah November atau tidak," terang pria asal Negri Matador tersebut.
Baca: Ide Dua Balapan di Tempat yang Sama Dipakai di MotoGP 2020 Bakal Jadi Perdebatan kata Bos Dorna
Baca: Eks Manajer Repsol Honda Prediksi Karier Valentino Rossi Akan Tetap Berlanjut, Tapi Tidak di MotoGP
Ezpeleta pun telah memiliki rencana untuk tetap melangsungkan 10 hingga 12 seri.
Itupun race yang sejatinya akan berlangsung di luar Eropa, seperti Sirkuit Sepang tidak akan menggelar balapan.
"Dalam kondisi yang tidak memungkinkan, kita terpaksa tak akan melangsungkan balapan di luar Eropa."
"Kami setidaknya mampu mempertahankan kompetisi (MotoGP 2020) dengan menyelamatkan 10 hingga 12 kali balapan dalam kurun waktu Juli hingga akhir November," pungkas pria asal Spanyol tersebut.
(Tribunnews.com/Giri)