TRIBUNNEWS.COM - MotoGP 2020 terbilang kecil untuk berlangsung di luar Eropa.
Kondisi tersebut diperkuat oleh pernyataan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports.
Ezpeleta mengungkapkan fokus penyelenggaraan MotoGP musim ini terlebih dahulu di Eropa.
Karut-marutnya kalender MotoGP musim ini membuat Dorna selaku promotor penyelenggaraan perlu melakukan revisi.
Baca: Bos Yamaha, Lin Jarvis Sebut MotoGP 2020 Minimal Langsungkan 8 Race
Baca: Suzuki Ecstar jadi Tolak Ukur Perkembangan Tim Pabrikan di MotoGP
Sejumlah race ajang balap Grand Prix musim ini mengalami penundaan hingga pembatalan.
Praktis, pihak promotor perlu merilis jadwal terbaru untuk terselenggaranya MotoGP 2020.
Dengan kondisi virus Corona yang masih merebak di sejumlah negara, MotoGP musim ini diperkirakan akan berlangsung akhir Juli atau awal Agustus.
"Ide kami semula adalah dapat melangsungkan gelaran MotoGP pada akhir bulan Juli."
"Namun kepastian untuk waktu dan tempatnya hingga kini masih belum ditentukan," terang Carmelo Ezpeletta seperti yang dikutip dari laman Speedweek.
Program awal yang dilakukan oleh Dorna Sports ialah melangsungkan balapan di wilayah Eropa terlebih dahulu.
Jika sesuai prakiraan, maka sejumlah seri yang akan berlangsung di Benua Biru akan tersaji hingga akhir November nanti.
"Program kami ialah melangsungkan race untuk di wilayah Eropa terlebih dahulu."
"Balapan akan dimulai pada Juli hingga November," terang Carmelo Ezpeleta.
Baru kemudian, jika kondisi dan waktu dapat melangsungkan balapan, maka seri yang akan berlangsung di luar Eropa akan dilangsungkan.
"Kita akan melihat terlebih dahulu setelah November selesai (seri balapan). Apakah kita bisa melangsungkan race di luar Eropa setelah November atau tidak?" terang pria asal Negeri Pizza tersebut.
Berdasar pernyataan sang CEO, maka peluang untuk melangsungkan race di Malaysia dan Thailand terbilang kecil.
Pernyataan tersebut didukung analisis baru yang dilansir dari Speedweek.
Jika nantinya race yang berlangsung di dua wilayah bagian Asia itu tidak ada tiket yang terjual.
Maka kondisi buruknya, Sirkuit Sepang dan Buriram terancam tak bisa melangsungkan ajang balap MotoGP musim ini.
Mengingat kondisi yang seperti ini, maka finansial untuk penyelenggaran juga masuk dalam pertimbangan.
Baca: Rumor Race Perdana MotoGP 2020 Berlangsung 19 Juli di Jerez Spanyol
Baca: Daftar Lengkap Kontrak Pembalap untuk MotoGP 2021: Ducati Paling Lamban
Kasus itu pun terjadi di seri Belanda maupun Finlandia.
Karena MotoGP di dua seri tersebut tak bisa menghasilkan pendapatan dari penonton, maka secara berat hati TT Assen dan KymiRing batal menggelar balapan.
"Kami tidak memiliki pendapatan dari penonton, jadi kami membatalkan kontrak karena force majeure," terang Carmelo Ezpeleta.
Alhasil, seri Malaysia dan Thailand harus memastikan terlebih dahulu.
Apakah dapat melangsungkan balapan dengan penonton atau tidak.
Jika skenario terburuk hanya dapat melangsungkan di balik pintu tertutup, maka besar kemungkinan, seri Sepang dan Buriram ikut dibatalkan.
Namun mengingat pelaksanaan race yang masih akan berlangsung pada bulan Oktober dan November nanti, maka kemungkinan apapun masih bisa terjadi.
(Tribunnews.com/Giri)