News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Thomas dan Uber

BAM Kesulitan Tentukan Komposisi Terbaik, Sang Legenda Beri Saran Berkelas

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Tunggal Putra Andalan Malaysia, Lee Zii Jia

TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dikabarkan tengah kesulitan memilih tim terbaik guna menghadapi perhelatan Piala Thomas dan Uber Cup 2020 mendatang.

Pagelaran Piala Thomas dan Uber 2020 sendiri rencananya akan digelar mulai tanggal 3-11 Oktober.

Negara Denmark telah dipercaya akan menjadi tuan rumah penyelenggara turnamen besar dua tahunan tersebut.

Pihak Malaysia sendiri telah merencakan akan mulai menyeleksi para pemainnya mulai minggu pertama bulan Juli.

Hanya saja, para penyeleksi tersebut diyakini akan memiliki kesulitan mengukur kinerja para pebulu tangkis Malaysia.

Baca: Kembali ke Pelatnas, BAM Minta Semua Atlet Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan

Baca: Hadapi Piala Uber & Thomas 2020, Kontingen Malaysia Kesulitan Pilih Wakil Terbaiknya

Hal itu dikarenakan para pebulu tangkis Malaysia sudah lama tidak berlatih bersama serta absen mengikuti kompetisi sejak pertengah Maret akibat pandemi virus corona.

Menyikapi situasi tersebut, legenda bulu tangkis Malaysia yang pernah memenangkan Piala Thomas 1992 bernama Rashid Sidek memberikan saran berkelas.

Rashid Sidek mengusulkan agar dilakukan uji coba secara terbuka untuk mengatasi masalah tersebut.

Pemenang Piala Thomas 1992 tersebut menilai usulannya akan terasa cukup adil bagi pemain nasional maupun independen.

"Idealnya, anda ingin memilih pemain terbaik berdasarkan peringkat dunia mereka, tetapi bagaimana kami membenarkan bahwa ketika kita tahu pemain belum bermain atau berlatih di lapangan selama dua bulan berakhir," ujar Rashid Sideq kepada Time Sport, dikutip dari New Straits Times.

"Saya percaya cara terbaik untuk memasang pasukan terkuat dan bersikap adil pada saat yang sama adalah mengadakan uji coba secara terbuka," katanya.

Sejak penerapan lockdown sejak Maret oleh pemerintah setempat, para atlet memang terpaksa menjalani latihan secara mandiri.

Setelah dua bulan lamanya, BAM beberapa waktu lalu telah mengajukan permintaan khusus agar para atletnya bisa kembali berlatih di Pelatnas.

Keinginan tersebut didasarkan agar para pemain bisa berlatih secara optimal, tanpa lupa mengikuti aturan protokol kesehatan yang berlaku.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini