TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Manajer Connor McGregor, Audie Attar mengungkapkan ada potensi kembali petarungnya turun ke arena tinju di masa depan.
Tetapi untuk urusan bisnis, pertarungan pertama yang harus diselesaikan ada pada laga bela diri campuran (mix martial arts/MMA), tepatnya di UFC.
The Notorious memang telah kembali pada bulan Januari lalu, dengan merobohkan Donald Cerrone dalam waktu 40 detik saja.
Itu menjadi pertarungan pertama McGregor dalam ajang terbesar MMA, yang selanjutnya berpotensi melawan juara kelas ringan interim UFC, Justin Gaethje.
Pada saat yang sama, McGregor juga memberikan sinyal untuk kembali ke dunia tinju dari beberapa bulan terakhir selama masa hiatus.
Targetnya adalah menantang juara dunia divisi delapan, Manny Pacquiao, yang ternyata juga bekerja dengan perusahaan milik Attar.
“Saya pikir dia (McGregor) akan memikirkan MMA dahulu,” kata Attar kepada MMA Junkie.
“Tinju jelas sesuatu yang juga direncakannya, tapi kupikir dia lebih memikirkan MMA. Dan siapa lawannya bisa jadi (Justin Gaethje atau Tony Ferguson) orang lain.”
“Itu tergantung bagaimana permainan itu keluar, dan dia mengambilnya. Pada akhirnya, saya pikir semua penggemar ingin melihatnya bertarung, jadi tidak masalah siapa yang akan dia lawan,” tambahnya.
Attar memang tidak bisa memastikan siapa lawan terdekat untuk petarungnya, tapi jika ada kesempatan masuk ke dunia tinju lagi ke di masa depan, tentu McGregor bisa mengambilnya.
“Apa dia bertarung dengan (Gaethje) atau bertarung dengan yang lain, kita akan lihat,” ujar Attar.
Mari kita lihat dan bagaimana diskusi ini berjalan dan ketika itu berhubungan dengan melawan Manny atau petinju lain di masa depan, itu bisa saja terjadi,” sambungnya.
McGregor turun ke arena tinju pertama kali pada 2017.
Saat itu, dia melawan Floyd Mayweather di T-Mobile Arena, Las Vegas. Namun, dia harus menyerah pada ronde ke-10.
Acara ini menghasilkan harga beli tampilan berbayar terbesar kedua dalam sejarah dengan empat juta pembelian.
“Saya pikir dia memiliki bakat yang luar biasa, bukan hanya atlet yang hebat, tapi juga kepribadian – dan seseorang yang ingin dilihat para penggemar untuk bersaing,” ucap Attar.
“Pada akhirnya, ada beberapa pertarungan yang bisa kita laksanakan. Ini hanya tentang bagaimana semuanya bisa terjadi dan masuk akal,” tuturnya.