TRIBUNNEWS.COM - Tim bulu tangkis China yang saat itu dihuni para pemain muda mampu menjawab keraguan publik dengan menggondol gelar juara dalam ajang Piala Thomas 2018.
Kontingen bulu tangkis putra China sendiri saat itu memang diselimuti rasa khawatir akan sebuah kegagalan.
Setelah lima kali beruntung meraih gelar juara Piala Thomas mulai periode 2004 hingga 2012.
Tim bulu tangkis putra Negeri Tirai Bambu tercatat gagal mencapai final dua kali beruntun pada tahun 2014 dan 2016.
Baca: Ambisi Besar Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Tembus Skuat Piala Thomas 2020
Baca: Komentar Menohok Taufik Hidayat Sikapi Keputusan Pensiunnya Tontowi Ahmad
Kekhawatiran yang dirasakan oleh publik China memang cukup beralasan.
Mengingat setahun sebelumnya, tim kebanggaan mereka harus tersungkur di partai final Piala Sudirman 2017.
Ditambah, kontingen bulu tangkis putra China yang berlaga dalam ajang Piala Thomas 2018 dihuni oleh pasukan muda.
Meskipun demikian, akhirnya pasukan muda putra China berhasil mencetak kembali sejarah meraih gelar juara Piala Thomas yang telah diidam-idamkan.
Dilansir BWF, beberapa nama pemain muda yang membantu China meraih gelar Piala Thomas saat itu antara lain Shi Yuqi (tunggal putra) dan Li Junhui/Liu Yuchen (ganda putra).
Pertama, Shi Yuqi yang bermain di sektor tunggal putra mampu meneruskan performa impresifnya pada kalender tahun tersebut.
Tunggal putra yang kini menempati ranking 9 dunia tersebut mampu meraih kemenangan setiap diturunkan dalama ajng bergengsi dua tahunan tersebut.
Baca: Mengulas Sosok Magnus Johannesen, Tunggal Putra Masa Depan Denmark yang Idolakan Momota
Salah satu kemenangan paling mengesankan yang diraih oleh Shi Yuqi terjadi dalam laga final.
Setelah memenangkan kejuaraan All England pada awal tahun tersebut, Shi Yuqi membuktikan tajinya di partai puncak untuk menyumbangkan poin bagi timnya.
Shi Yuqi mampu meraih kemenangan krusial di pertandingan ketiga.