"Tahun 2011 terasa seperti momen gila bagi kami," ujar Mathias Boe seperti dikutip dari laman resmi BWF.
Apalagi, pada tahun sebelumnya pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen harus takluk di final.
Baca: Mathias Boe Balas Pujian Sang Mantan Ganda Putra Terbaik Dunia, Boong Heong/Kien Keat
Baca: Lima Pemain Baru Ganda Putra Dunia Paling Potensial Versi Mathias Boe, Ada Wakil Indonesia
Sehingga, kekalahan tersebut tentu menjadi beban moral tersendiri jika mereka kembali gagal untuk kedua kalinya secara beruntun.
"Tahun sebelumnya, kami memiliki empat match poin di final melawan Lars Paaske dan Jonas Rasmussen, dan melewatkan hal itu benar-benar gila" kenangnya.
"Dengan kekalahan setahun sebelumnya dan kemudian merasakan tampil buruk di game ketiga, kemudian kembali melakukan comeback yang gila adalah kegembiraan yang tak tergambarkan," tambahnya.
Kemenangan berharga dalam perhelatan All England 2011 tersebut baru bisa diulangi kembali empat tahun berselang.
Pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen harus berhadapan dengan wakil tangguh Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan.
Beruntung, pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen mampu keluar sebagai pemenangan sekaligus menyegel gelar juara All England kedua kali.
Pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen mampu mengalahkan lawannya lewat permainan dua set langsung dengan skor 21-17 dan 22-20.
Baca: 5 Musuh Bebuyutan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Baca: Mengulas Sosok Magnus Johannesen, Tunggal Putra Masa Depan Denmark yang Idolakan Momota
Disinggung terkait momen kemenangan berharga tersebut, Mathias Boe mengakui performanya kala itu memang baru stabil dalam perhelatan All England 2015.
"Memenangkan gelar All England kedua, ada seorang mantan atlet yang mengatakan sesuatu bahwa siapa saja bisa melakukannya sekali, tetapi hanya yang benar-benar bagus yang bisa melakukannya dua kali," ungkapnya.
"Saat itu, kami memang bermain sangat bagus musim itu, saya memiliki begitu banyak pertemuan dengan Fu Haifeng, jadi jelas kami mengambil kesempatan disana," lanjut Mathias Boe.
"Mampu menang di sana memang sungguh fantatis," tutupnya.
Selain berhasil meraih gelar All England sebanyak dua kali, pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen tercatat pernah meraih medali perak Olimpiade London 2012 dan Kejuaraan Dunia Guangzhou 2013.
Sebelum akhirnya, Mathias Boe resmi mengakhiri karir sebagai pebulu tangkis ketika usianya akan menginjak 40 tahun pada bulan lalu.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)