TRIBUNNEWS.COM - Pelatih tunggal putra Malaysia, Hendrawan mengakui tidak ingin terburu-buru mendidik para anak asuhannya dengan porsi latihan berat setelah kembali berlatih di Pelatnas.
Hendrawan yang merupakan sosok pelatih kelahiran Indonesia menyadari bukan perkara mudah untuk memulai latihan kembali dengan intensitas seperti biasa setelah istirahat yang cukup panjang.
Tercatat sudah sejak Maret, para pebulu tangkis Malaysia terpaksa menjalani latihan secara mandiri di kediamannya masing-masing.
Setelah kurang lebih dua bulan lamanya, kini mereka telah diizinkan kembali berlatih di Pelatnas mulai 1 Juni kemarin.
Baca: Dipercaya Latih Tunggal Putri Malaysia, Indra Wijaya Ungkap Tantangan Barunya
Baca: Indra Wijaya Bocorkan Sosok Panutannya, Berasal dari Indonesia Serta Tokoh Kunci Kesuksesan Lin Dan
Menyikapi hal tersebut, Hendrawan mengaku tidak ingin langsung menerapkan latihan agresif kepada anak didiknya.
Pebulu tangkis tunggal Malaysia yang kini menjadi anak didik Hendarawan adalah Lee Zii Jia dan Cheam June Wei.
Hendrawan mengakui akan memberikan porsi latihan yang ringan terlebih dahulu sebagai permulaan menyambut keduanya kembali berlatih di Pelatnas.
Hal itu dilakukan untuk mengembalikan kebugaran sang pemain sekaligus mencoba meminimalisir resiko cedera.
"Aku tidak ingin mendorong mereka dengan segera, butuh waktu sebelum saya menjadi agresif dalam latihan," ujar Hendrawan, seperti dikutip dari The Star.
Baca: Sorotan Tajam Lee Zii Jia Sikapi Jadwal Terbaru Bulu Tangkis Dunia 2020
Pelatih yang pernah jadi peman andalan tim Indonesia tersebut mencoba mengenang masa sulit yang pernah ia alami ketika kembali menjalani latihan setelah absen cukup lama.
"Saya ingat hari-hari saya ketika masih menjadi pemain bahwa bagian tersulit adalah berman setelah istirahat panjang," kenang sang perah medali perak Olimpiade tersebut.
"Saya pernah mengalami cedera setelah Piala Thomas 2002 dan harus menepi selama kurang lebih satu setengah bulan," jujur Hendrawan.
Hendrawan mengakui dalam kondisi sulit yang sebagaimana pernah ia alami.
Selain berlatih fisik secara bertahap-tahap, dirinya mengakui para pebulu tangkis juga perlu memiliki pikiran yang tenang untuk menghadapinya.