TRIBUNNEWS.COM - Indra Wijaya mengungkapkan ada sebuah perbedaan iklim kepelatihan yang ia rasakan selama berkarir sebagai seorang pelatih baik di Korea Selatan maupun Malaysia.
Indra Wijaya yang merupakan mantan atlet bulu tangkis Indonesia merintis karir kepelatihannya setelah memutuskan gantung raket pada tahun 2004.
Pelatih kelahiran Cirebon tersebut tercatat mulai merintis karir kepelatihannya di akademi milik saudara kandungnya, Chandra Wijaya.
Baca: Ibarat Keluar dari Zonanya, Indra Wijaya Akui Antusias dengan Amanah Barunya
Baca: Indra Wijaya Bongkar Alasannya Putuskan Keluar dari Tim Badminton Korea Selatan
Selepas itu, Indra Wijaya akhirnya memutuskan mengepakkan sayapnya lebih lebar.
Dimana pelatih yang kini berusia 46 tahun tersebut memilih hijrah ke Korea Selatan.
Tercatat kurang lebih selama tiga tahun, Indra Wijaya dipercaya menjadi pelatih tunggal putra Korea Selatan.
Salah satu nama pebulu tangkis Korea Selatan yang pernah menjadi anak didiknya yakni Son Wan Ho (mantan tunggal putra terbaik dunia).
Setelah berkarier kurang lebih tiga tahun di Korea Selatan.
Akhirnya, Indra Wijaya memutuskan untuk keluar dari Korea Selatan dan langsung hijrah ke Malaysia.
Pada saat pindah ke Malaysia, Indra Wijaya awalnya dipercaya menangani tim tunggal putra lapis kedua alias junior.
Beberapa mantan anak didiknya akhirnya kini berhasil menembus skuat senior tim tunggal putra Malaysia, salah satunya Lee Zii Jia.
Lalu, ia beralih posisi menjadi assisten pelatih tim tunggal putra utama Malaysia mulai pertengahan 2017.
Sebelum akhirnya mulai tanggal 1 Juni 2020, Indra Wijaya didapuk sebagai pelatih tunggal putra Malaysia.
Nama-nama seperti Kisona Selvaduray, Goh Jin Wei, hingga Sonnia Cheah akan menjadi anak didik baru seorang Indra Wijaya saat ini.