News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Pebulu Tangkis yang Menuai Keberkahan Ajang Australia Terbuka, Susi Susanti hingga Carolina Marin

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tunggal Putri Asal Spanyol, Carolina Marin

TRIBUNNEWS.COM - Jika tidak ada pandemi Covid-19, partai final ajang Australia Terbuka 2020 seharusnya dihelat pada hari ini di Sydney.

Ajang Australia Terbuka merupakan salah satu turnamen yang masuk dalam rangkaian BWF World Tour.

Turnamen bernilai 300 super series ini biasanya menjadi panggung para pemain muda masa depan bulu tangkis dunia.

Bahkan, tak sedikit pebulu tangkis yang pernah mendapatkan keberkahan dari ajang Australia Terbuka.

Tercatat ada beberapa nama pebulu tangkis yang pernah mendapatkan gelar juara dalam turnamen ini seperti Susi Susanti hingga Chen Long.

Baca: Pusarla V Sindhu Alami Kering Gelar & Prestasi, Sang Mantan Juara Nasional Angkat Bicara

Baca: Ambisi Besar Carolina Marin demi Status Tunggal Putri Terbaik Dunia

Hebatnya, beberapa pemain tersebut juga mampu mendulang medali emas dalam perhelatan Olimpiade pada tahun-tahun berikutnya.

Tentu medali emas Olimpiade menjadi salah satu prestasi puncak yang selalu diimpikan oleh siapapun orangnya.

Tak jarang ada sebutan kurang lengkap jika seorang pebulu tangkis hebat belum meraih medali emas dalam ajang Olimpiade.

Berikut ini deretan pebulu tangkis yang pernah mendulang gelar juara Australia Terbuka dan Olimpiade dalam sejarah, dilansir BWF:

1. Susi Susanti (Indonesia)

Susi Susanti dapat dikatakan sebagai salah satu legenda bulu tangkis yang dimiliki oleh Indonesia.

Namanya pernah mendominasi percaturan bulu tangkis dunia, khususnya sektor tunggal putri.

Perempuan yang kini menduduki jabatan di PBSI tersebut tercatat pernah meraih gelar Australia Terbuka 1990.

Di partai final, Susi Susanti mampu mengalahkan sang juara bertahan dan favorit juara yakni Anna Lao.

Susi Susanti kala itu berhasil mengalahkan Anna Lao lewat kemenangan 11-1 dan 11-4.

Dua tahun berselang, Susi Susanti berhasil meraih medali emas dalam perhelatan Olimpiade Barcelona 1992.

2. Chen Long (China)

Chen Long dapat dikatakan sebagai penerus dari sosok pebulu tangkis fenomenal China, Lin Dan.

Saat itu, Chen Long berhasil naik ke podium tertinggi dalam perhelatan Australia Terbuka pada tahun 2015.

Tunggal putra andalan China tersebut berhasil mengalahkan musuh beratnya, Viktor Axelsen di final.

Lewat permainan rubber game, Chen Long menundukan lawannya dengan skor 21-12, 14-21, dan 21-18.

Chen Long (gettyimages.ie)

Kemenangan yang diraih oleh Chen Long dalam turnamen tersebut dapat dikatakan cukup istimewa.

Hal ini dikarenakan Chen Long harus gagal mendulang gelar juara dalam dua turnamen sebelumnya.

Tak lama berselang, Chen Long akhirnya mengikuti jejak Susi Susanti mendulang medali emas Olimpiade.

Chen Long mampu meraih medali emas pertamanya ketika mengalahkan Lee Chong Wei di partai final Olimpiade Rio 2016.

Baca: Sambut Kejuaraan Dunia Junior, Susy Susanti Bicara Peluang Kontingen Tim Merah Putih

Baca: Shi Yuqi dan Chen Long, Pebulutangkis China yang Diuntungkan dari Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Baca: Pesona Ketampanan Kento Momota Diyakini akan Semakin Menawan Pasca Operasi

3. Carolina Marin (Spanyol)

Nasib yang hampir sama juga menaungi pebulu tangkis tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin.

Seperti Chen Long, Carolina Marin tercatat juga mampu meraih kejayaan di Brasil.

Carolina Marin mampu membuat sejarah sebagai juara tunggal putri Olimpiade pertama yang berasal dari Benua Biru.

Setelah kalah di final Australia Terbuka 2014 melawan mantan tunggal putri India, Saina Nehwal.

Carolina Marin berhasil bangkit dengan menjadi jawara Australia Terbuka pada tahun berikutnya.

Sang juara dunia tiga kali tersebut mampu menyegel gelar juara Australia Terbuka dengan mengalahkan Wang Shixian tahun 2015.

Hingga pada akhirnya, Carolina mampu menyumbangkan medali emas bagi negaranya dalam perhelatan Olimpiade Rio 2016.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini