Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain menjadi tempat berlatih dan berkompetisi pemain, simulasi pertandingan tenis putri yang diadakan oleh pelatnas PP Pelti (pengurus pusat persatuan tenis lapangan Indonesia) di lapangan tenis outdoor GBK, juga menjadi bahan evaluasi pelatih pelatnas PP Pelti, Deddy Tedjamukti.
Dari partai final yang mempertemukan Aldila Sutjiadi vs Jessy Rompies, Rabu (1/7/2020) kemarin, Deddy mencatat kesalahan-kesalahan keduanya.
"Untuk Aldila, tadi memang ada kendala di servis, kemarin bagus. Untuk posisi dia juga terlalu ke belakang, biasanya tidak seperti itu. Sedangkan jessy melakukan double foul," ujar Deddy kepada wartawan, Rabu (1/7/2020) kemarin.
Deddy menjelaskan, dengan adanya simulasi pertandingan, ia dapat langsung memberikan masukan kepada petenisnya untuk keluar dari tekanan lawan.
Mengantongi kelemahan petenisnya, Deddy pun fokus untuk membangun kemampuan atletnya dengan melakukan evaluasi pada kelemahan tersebut agar tidak terulang kembali.
"Ini masih ada waktu. Lewat pertandingan dapat terlihat kelemahan mereka. Jadi saya bisa build up (membangun) pemain. Pada pertandingan sesungguhnya, biasanya jadwalnya setiap minggu sehingga waktu untuk build up nya kurang," tutup Deddy.
Ada pun simulasi pertandingan yang dilakukan PP Pelti dapat pula memotivasi petenis untuk menjaga kebugaran, serta menjaga mental berkompetisi petenis.