TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Mantan pembalap MotoGP, Sete Gibernau, masih mengingat rivalitasnya yang panas dengan Valentino Rossi.
Valentino Rossi dan Sete Gibernau pernah mengalami persaingan yang sengit pada ajang MotoGP.
Sete Gibernau menjadi penantang utama Valentino Rossi dalam perburuan gelar juara MotoGP pada musim 2003 dan 2004.
Valentino Rossi dan Sete Gibernau sebenarnya berteman baik. Namun, panasnya persaingan untuk menjadi juara membuat hubungan keduanya retak.
Rivalitas Rossi dan Gibernau bahkan berubah menjadi permusuhan setelah peristiwa kontroversial pada MotoGP Qatar 2004.
Saat itu Rossi mendapat hukuman setelah timnya ketahuan membersihkan aspal starting grid yang akan digunakannya untuk memulai balapan.
Sekadar informasi, pasir gurun yang terbawa angin membuat lintasan berdebu sehingga pembalap dikhawatirkan kesulitan untuk melakukan start dengan baik.
Personel tim Yamaha tidak hanya membersihkan posisi start Rossi melainkan juga memakai skuter untuk menempelkan bekas ban demi mendapatkan traksi maksimal.
Aksi Rossi dan timnya ketahuan. Race Director menghukum pembalap berjuluk The Doctor tersebut untuk start dari posisi paling belakang.
Rossi sanggup melesat dan sudah berada di posisi keempat pada lap keempat. Namun, petaka menghampiri Rossi ketika dia terjatuh di tikungan terakhir.
Selain gagal finis, Rossi juga mengalami cedera pada jari tangannya.
Amarah yang menguasai membuat Rossi mengutuk Gibernau, rival terdekat sekaligus pembalap yang dicurigainya telah mengadukan perbuatannya tempo hari.
"Saya akan memastikan bahwa Gibernau tidak akan pernah menang lagi karena ini," ucap Rossi kepada media Italia.
Kutukan Rossi tersebut secara kebetulan benar-benar terjadi. MotoGP Qatar 2004 menjadi balapan terakhir yang dimenangi Gibernau hingga pensiun.