"Apa yang saya cari, kami cenderung melihat panggung sebelum MotoGP, jadi tingkat Moto2 dan awal karir MotoGP," jelasnya.
Sebab, lanjut Lin Jarvis, pebalap berbakat dengan kecepatan, motivasi, dan semangat, sudah terlalu banyak.
Sehingga, cara memilih selanjutnya adalah hasil mereka dari balapan.
"Ada banyak tetapi jumlah yang menjadi juara dunia sangat sedikit. Jorge adalah salah satu yang baik dalam hal itu," jelasnya.
"Karena ketika dia bermain di 250cc, kami menandatanganinya lebih awal karena kami bisa melihatnya."
"Dia memiliki gairah yang membara, keinginan untuk menang. Itu, banyak pengendara sangat berbakat tetapi hanya sedikit yang memiliki alpha plus, sentuhan ekstra yang benar-benar Anda cari."
"Bagaimana Anda mengidentifikasinya? Sulit untuk dikatakan tetapi Anda bisa merasakannya, Anda bisa merasakannya," jelasnya. Mochamad Sadheli/Kompas.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Pilih Rider, Yamaha Tak Sejenius Bos Honda", .