News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Thomas dan Uber

Dua Faktor Penyebab Penyelenggaraan Piala Thomas & Uber 2020 Terancam Batal

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai menang 12-21, 21-17, 21-15 atas Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada semifinal Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Penyelenggaraan ajang Piala Thomas dan Uber edisi tahun ini yang rencananya akan diselenggarakan di Denmark terancam batal.

Ada kemungkinan turnamen bergengsi yang rencananya digelar mulai tanggal 3-11 Oktober 2020 tersebut terancam batal karena dua faktor.

Dua faktor yang membuat terancamnya penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 tersebut adalah masalah keuangan dan jaminan kesehatan.

Hal itu diungkapkan oleh Bo Jensen yang saat ini menduduki jabatan sebagai Direktur Badminton Denmark.

Baca: Piala Thomas 2020 - Pelatih Tunggal Putra Malaysia Beri Jaminan Posisi Lee Zii Jia

Baca: Persiapan Piala Thomas & Uber 2020, Tim India Gelar Latihan Perdana di Pelatnas

Piala Thomas (kanan) dan Uber. ()

Dilansir Badminton Planet, Bo Jensen mengutarakan pihak penyelenggara sejauh ini masih bertekad untuk menggelar turnamen Piala Thomas dan Uber sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Hanya saja, ia juga berpikir realistis perihal kemungkinan batalnya perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020.

"Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menggelar Piala Thomas dan Uber 2020 serta Denmark terbuka sebagaimana yang telah kami rencanakan pada awal Oktober nanti," ujar Bo Jensen.

"Namun, kita juga perlu mempersiapkan skenario terburuk terkait faktor kesehatan dan keselamatan serta berusaha meminimalisir resiko penyebaran Covid-19,".

Baca: Thomas Cup 2020 - Lim Chong King Optimis Tembus Skuat Utama Malaysia, Dampingi Lee Zii Jia

"Alhasil perhelatan Piala Thomas dan Uber serta Denmark Terbuka 2020 mungkin perlu dibatalkan karena pandemi virus corona," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bo Jensen menjelaskan pihaknya selalu aktif untuk berkomunikasi dengan pihak BWF perihal pelaksanaan turnamen besar tersebut.

Apalagi Jensen mengakui Badminton Denmark juga sedang mengalami masalah keuangan akibat pandemi Covid-19.

Bahkan, ia menyebut bisa saja organisasi yang dipimpinnya mengalami kebangkrutan jika tidak mendapatkan dukungan dana dari pemerintah setempat.

"Kami mungkin dapat menggunakan bantuan keuangan yang ada sampai batas tertentu saja," jujur Bo Jensen.

"Tetapi untuk acara sebesar Piala Thomas dan Uber, kami tidak memiliki cukup dana untuk menutupi biaya penyelenggaraan turnamen tersebut," tutupnya.

Baca: Thomas Cup 2020 - Hendrawan Harap Tim Malaysia Tak Hanya Fokus Kalahkan Indonesia Saja

Baca: Piala Thomas 2020 - Demi Torehkan Prestasi, Legenda Malaysia Percaya Kepemimpinan Lee Zii Jia

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini