News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Thomas dan Uber

Songsong Piala Thomas dan Uber 2020, PBSI Gelar Simulasi Internal demi Torehan Prestasi Terbaik

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon saat melawan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019). Marcus-Kevin keluar sebagai juara setelah menang 21-19, 21-16.

TRIBUNNEWS.COM - Kontingen bulu tangkis Indonesia terlihat cukup serius dalam menatap perhelatan ajang Piala Thomas dan Uber 2020.

Seperti yang diketahui, Perhelatan Piala Thomas edisi tahun ini rencananya akan digelar tanggal 3-11 Oktober 2020 mendatang.

Denmark dipastikan akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Thomas selaku Uber edisi tahun 2020.

Terkait undian grup penyelenggaran Piala Thomas dan Uber, hal tersebut telah digelar pada beberapa pekan yang lalu oleh pihak penyelenggara.

Dalam pembagian Thomas Cup, Indonesia akhirnya dimasukkan ke Grup A.

Baca: Optimisme Tim Malaysia Jelang Thomas Cup dan Uber Cup 2020

Baca: Thomas Cup 2020 - Hendrawan Harap Tim Malaysia Tak Hanya Fokus Kalahkan Indonesia Saja

Alhasil tim bulu tangkis putra Indonesia dipastikan akan berjumpa dengan Malaysia, Belanda, dan Inggris di grup tersebut.

Sementara, kontingen bulu tangkis putri Indonesia masuk dalam grup B Piala Uber 2020.

Para srikandi Indonesia akan melawan negara seperti Korea Selatan, Australia, dan Malaysia di grup tersebut.

Baca: Susy Susanti: Pembagian Pemain untuk Simulasi Piala Thomas dan Uber Sudah Dapat Rekomendasi Pelatih

Menyongsong perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020 agar bisa menorehkan prestasi terbaik sekaligus membawa pulang trofi yang sudah lama gagal diraih.

Pihak federasi bulu tangkis nasional Indonesia (PBSI) akhirnya memutuskan untuk menggelar simulasi berupa turnamen internal.

Diharapkan simulasi tersebut menjadi ajang tes kualitas para punggawa bulu tangkis Indonesia baik sektor putra maupun putri.

Baca: PBSI Gelar Simulasi Kejuaraan Thomas dan Uber Cup 2020: Setiap Grup Punya Kekuatan yang Merata

Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Susy Susanti, pembagian grup disesuaikan dengan penilaian dari kekuatan masing-masing individu.

"Misalnya, satu grup punya ganda dengan peringkat tertinggi, maka grup itu tidak akan ada pemain tunggal yang rankingnya paling tinggi juga," ujar Susy Susanti dilansir laman resmi PBSI.

"Melihat pembagian grup, akan sulit memperkirakan siapa juaranya. Karena kekuatannya bisa dibilang merata."

"Pemilihan tunggal dan ganda ketiga pun tetap kami pertimbangkan agar merata semuanya," tutur Susy Susanti.

PBSI benar-benar mempersiapkan simulasi ini sehingga para pemain bisa mendapatkan atmosfer bertanding di turnamen beregu Piala Thomas dan Uber.

Pada simulasi ini terdapat empat grup yang akan saling bersaing untuk memperebutkan posisi teratas.
Tim dengan nilai kemenangan terbanyak akan keluar sebagai juara. Sistem yang sama juga berlaku pada simulasi Piala Uber.

Satu tim terdiri dari tujuh pebulu tangkis yang terdiri dari tiga tunggal dan dua pemain ganda.

Adapun simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 ini menawarkan hadiah sebesar Rp 100 juta untuk tim pemenangan dan Rp 50 juta untuk runner-up.

Jelang Piala Thomas dan Uber 2020, PBSI Gelar Simulasi Pada 1 September

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Piala Thomas dan Uber 2020, PBSI Gelar Simulasi Pada 1 September".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini