TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Olahraga berkuda Indonesia layak berbangga sebeb gelaran Equestrian Champions League (ECL) Seri 5 di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Center, Sabtu (29/8/20) tetap digelar meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
ECL Seri 5 menjadi satu-satunya ajang Eqeustrian yang berlangsung di Asia saat ini.
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), Triwatty Marciano, ECL Seri 5 kini menjadi tolok ukur turnamen equestrian di kawasan Asia.
Banyak peraturan yang harus dilakukan dan diikuti, misalnya saja protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
ECL Seri 5 sendiri berlangsung tanpa kehadiran penonton. Triwatty Marciano mengatakan, agar masyarakat tetap bisa menyaksikan pertandingan, panitia membuat terobosan dengan menyiarkan lomba secara langsung via Live Streaming.
“Ini kan mereka masuk satu per satu dalam pertandingan. Beda dengan cabang olahraga lain yang di satu lapangan banyak orang,” ujar Triwatty Marciano yang juga istri Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat, Marciano Norman.
Sedangkan, juara Equinara Pulomas Open, Claresta Amantha Kamsari yang menggunakan kudanya, Amanda belum berhasil menjuarai kelas Dressage Elementary Open (Ruby Champions League).
Atlet Andalan Stable tersebut menempati peringkat empat dengan poin 64,352.
Ia tertinggal 0,046 dari penghuni peringkat tiga, Muhammad Akbar Kurniawan asal Kurnia Stable.
Menggunakan kudanya, Camelias, sosok yang akrab disapa Aan tersebut membukukkan poin 64,398.
Sedangkan tempat pertama dan kedua diraih oleh orang yang sama, Audirania Amanda Putri.
Pada kejuaraan ini, Audirania bertanding dua kali. Yaitu menggunakan kuda Simply Fantastic dan Knightly.
Bersama Simply Fantastic, Audirania menjadi juara pertama dengan poin 66,921 poin.
Adapun dengan Knightly ia menempati posisi dua dengan 65,471.