Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024 kini tengah memasuki tahap pengembalian formulir pendaftaran hingga terakhir pada 26 Oktober 2020.
Sejauh ini ada dua kandidat saja yang bakal bersaing yakni Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Agung Firman Sampurna dan Ketua Pengprov PBSI Banten, Ari Wibowo.
Agung Firman pun jadi bakal calon yang diunggulkan lantaran diklaim mendapatkan dukungan dari 26 Pengprov PBSI.
Menanggapi hal itu, Ari Wibowo tak memusingkan karena dirinya juga telah mendapatkan kepastian dukungan dari 11 Pengprov.
“Ya kalau dibilang gentar tidak gentar ya saya nothing to lose ya, karena ini kan pengabdian kita terhadap tanah air. Jadi kalau di sana klaim sudah banyak ya tidak apa-apa juga,” kata Ari Wibowo saat dihubungi Tribunnews, Kamis (22/10/2020).
Seperti diketahui, dalam pemilihan Ketum PP PBSI 2020-2024 hanya ada 32 Pengprov.
Jika Ari Wibowo sudah mendapatkan 11 dukungan artinya ada 21 Pengprov yang mendukung Agung Firman atau bahkan tidak memberikan dukungan kepada keduanya.
Meski demikian, dikatakan Ari bahwa para pemberi suara bisa saja berubah haluan ketika Musyawarah Nasional (Munas) PBSI yang akan dilangsungkan 5-6 November 2020 mendatang.
]“Saya sendiri belum tahu si pemberi suara ini kemana, kan pas baru pengembalian form ini baru bisa dibuktikan. Saya belum bisa mengatakan kalau tidak ada bentuk fisiknya,”
“Tapi kami juga tidak tahu kadang (pemilik suara) bisa kesana kesini, tidak tahu motivasinya apa,” jelas Ari Wibowo.
Dukungan dari Pengprov sendiri menjadi syarat bakal calon. Setidaknya mereka harus menyerahkan minimal 10 surat dukungan dari 10 pengprov yang sah.
Setelah melewati fase pemeriksaan persyaratan, tanggal 31 Oktober- 4 November 2020 – tim penjaringan akan memberitahukan kepada bakal calon ketua umum apakah mereka memenuhi syarat atau tidak. Mereka yang memenuhi syarat akan diundang ke Munas untuk menyampaikan visi misi.