TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas olahraga bersepeda menjadi tren selama masa pandemi covid-19.
Hal itu baik, tetapi ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Ketua Pengprov ISSI DKI Jakarta, Novian Herbowo, mengimbau para pesepeda harus tetap menjalani protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
"Sebaiknya lebih memilih untuk solo riding saja di masa pandemi covid-19 ini. Tapi jika memang harus berkumpul, ya diperhatikan betul protokol kesehatannya. Mulai dari menjaga jarak, pakai masker, dan selalu sedia hand sanitizer," ujar Novian dilansir Wartakotalive.com, Senin (27/12/2020).
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Bali via Udara Turun Hingga 90 Persen, Benarkah Karena Kewajiban Swab Test?
Selain itu, Novian juga menyarankan agar para pesepeda yang habis berkumpul membentengi diri dengan swab tes atau rapid tes antigen.
"Ini untuk mencegah saja dan meyakinkan bahwa kelompok bersepedanya tetap dalam kondisi baik," ujar Novian.
Lebih lanjut, Novian mengatakan bahwa beberapa orang yang kerap melakukan mix transport sepeda dengan kereta menyebut cukup nyaman mix transport di saat pandemi covid-19.
"Terutama mereka yang mix transport sepeda lipat dengan KRL. Jadi lebih nyaman lantaran KRL cenderung sepi. Sehingga seli selalu memungkinkan di bawa masuk jam berapapun, bahkan pada jam sibuj," ujar Novian.
Baca juga: Dewi Perssik Sembuh dari Covid-19 Varian Baru, Kenali 7 Gejalanya Salah Satu Ruam di Kulit
Namun, Novian menyarankan agar para pemakai seli yang naik KRL agar tetap mematuhi protokol kesehatan di dalam KRL.
"Ya harus tetap pakai lengan panjang, masker, dan aturan yang ditetapkan," ujar Novian.
Lebih lanjut, Novian mengaku bahagia dengan semakin banyaknya pegguna sepeda di Jakarta.
Berdasarkan survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sebesar 1.000 persen atau 10 kali lipat dari sebelumnya.
Angka tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tim ITDP pada Juni 2020 dibandingkan dengan penghitungan yang dilakukan pada Oktober 2019 pada saat uji coba jalur sepeda 63 km.
Peningkatan jumlah pesepeda tertinggi berdasarkan penghitungan ITDP ada di segmen Dukuh Atas.
Baca juga: Hari Ini Risma Mulai Ngantor Sebagai Menteri Sosial, Mampir Ponorogo dan Janji Datang Paling Pagi