Hal ini mengingat empat dari lima wakil Indonesia lainnya telah terhenti langkahnya di babak grup.
Anthony Ginting (tunggal putra), Praveen Jordan/Melati Daeva (ganda campuran), Hafiz Faizal/Gloria Widjaja (ganda campuran), dan Greysia/Apriyani gagal memenuhi harapan setelah terkapar di fase grup.
Alhasil kini pasangan Ahsan/Hendra menjadi satu-satunya tumpuan wakil Indonesia dalam mendulang gelar juara BWF World Tour Finals di sektor ganda putra.
2. Peluang Pertahankan Gelar Juara
Keberhasilan The Daddies melangkah ke partai final juga menyisakan cerita berupa peluang keduanya mempertahankan gelar juara.
Seperti yang diketahui bahwa pasangan Ahsan/Hendra berstatus sebagai juara bertahan dalam gelaran BWF World Tour Finals pada edisi tahun ini.
Pasangan Ahsan/Hendra sebelumnya telah mampu menisbatkan diri sebagai juara ajang tersebut pada tahun lalu.
The Daddies mampu menyudahi perlawanan sengit ketika mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) di final tahun lalu.
Lewat permainan straight game pasangan Ahsan/Hendra mampu mengalahkan lawan dengan skor 24-22 dan 21-19.
Momen bersejarah itu tentunya ingin diulangi oleh keduanya setelah berhasil memastikan tiket final lagi pada edisi tahun ini.
3. Peluang Melampaui Rekor Legenda Denmark
Keberhasilan pasangan Ahsan/Hendra melangkah ke partai final juga membuat keduanya berpeluang melampui catatan milik Legenda Denmark.
Legenda bulu tangkis asal Denmark yang dimaksud yakni bernama Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Eks pebulu tangkis nomor satu dunia asal Denmark itu saat ini memiliki koleksi gelar BWF World Tour Finals yang sama dengan Ahsan/Hendra.