News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BWF World Tour Finals

Naik-Turun Karier Ahsan/Hendra, Sempat Pisah, Tetap Bertaji Meski Berumur, Pernah Tembus 11 Final!

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menjalani laga babak kedua Denmark Open 2019 di Odense Sportspark, Kamis (17/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Ada catatan menarik dari perjalanan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, pada ajang BWF World Tour Finals.

Meski gagal menjadi juara pada kejuaraan itu, Ahsan/Hendra membuktikan diri mampu tetap dalam level permainan tinggi meski sudah berumur.

Ahsan/Hendra harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin, pada laga final yang dihelat di Impact Arena, Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Daftar Wakil Indonesia di Ajang Swiss Open 2021, Tak Ada Tiga Ganda Unggulan Tim Merah Putih

Ahsan/Hendra kalah secara straight game dengan skor 17-21 dan 21-23.

Meski gagal menjadi juara, pencapaian Ahsan/Hendra tetap patut diapresiasi.

Sebab, Ahsan/Hendra berhasil membuktikan diri masih bisa bersaing di level tertinggi meski kini sudah berusia lebih dari 30 tahun.

Mohammad Ahsan saat ini sudah berusia 33 tahun, sementara Hendra Setiawan sudah menginjak 36 tahun.

Baca juga: Catatan Impresif Ahsan/Hendra Saat Tembus Final BWF World Tour Finals, Cuma Butuh 34 Menit

Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat melawan rekan senegara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada pertandingan semifinal Indonesia Masters 2020, di Istora Senayan, Sabtu (18/1/2020). Ahsan/Hendra dipaksa bermain tiga set dan berhasil melaju ke final dengan skor 21-12 18-21 21-17. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Selama kariernya, Ahsan/Hendra sempat mengalami pasang surut hingga pernah dipisahkan pada 2016.

Meski demikian, Ahsan/Hendra selalu berhasil bangkit dengan menorehkan berbagai prestasi. 

Dilansir Kompas.com, berikut adalah profil Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan:

Ahsan/Hendra pertama kali berpasangan di Denmark Open pada Oktober 2012.

Keduanya dipasangkan setelah Mohammad Ahsan berpisah dengan Bona Septano dan Hendra Setiawan meninggalkan Markis Kido.

Perpisahan Hendra/Kido saat itu mengejutkan banyak pihak.

Sebab, Hendra/Kido sudah berpasangan lebih dari 10 tahun dan pernah meraih medali emas ganda putra Olimpiade Beijing 2008.

Meski sempat diragukan, Ahsan/Hendra berhasil membuktikan diri.

Ahsan/Hendra bahkan hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk meraih gelar juara pertamanya sejak debut.

Simak prediksi hasil semifinal Malaysia Masters 2020 Ahsan/Hendra vs wakil Tiongkok, Li/Liu, Sabtu (11/1/2020). Siapakah yang paling unggul? (badmintonindonesia.org)

Gelar pertama Ahsan/Hendra adalah juara Malaysia Open 2013.

Gelar itu diraih Ahsan/Hendra pada 20 Januari 2013 seusai mengalahkan ganda putra terbaik Korea Selatan saat itu, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae, pada laga final.

Setelah juara Malaysia Open 2013, prestasi Ahsan/Hendra terus melejit.

Puncaknya, Ahsan/Hendra menutup tahun 2013 dengan gelar juara BWF Tour Finals yang kala itu masih bernama BWF World Superseries Finals.

Medali BWF Superseries Finals itu seakan menyempurnakan titel juara dunia dan empat gelar lainnya yang didapat Ahsan/Hendra pada 2013.

Berlanjut ke 2014, nama Ahsan/Hendra semakin melejit. 

Baca juga: Tanggapan Berkelas Ahsan/Hendra Usai Dikalahkan Lee/Wang di Final BWF World Tour Finals

Prestasi terbaik Ahsan/Hendra pada 2014 adalah meraih gelar juara All England Open dan juga medali emas Asian Games di Korea Selatan.

Pada 2015, Ahsan/Hendra sukses kembali merebut gelar juara dunia dan juga BWF World Superseries Finals yang sempat terlepas pada 2014.

Rentetan prestasi selama kurang lebih tiga tahun berpasangan membuat Ahsan/Hendra sangat difavoritkan meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Namun, Ahsan/Hendra gagal memenuhi ekspektasi tersebut.

Ahsan/Hendra babak belur di Olimpiade Rio 2016 karena gagal lolos ke fase gugur.

Kegagalan meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 seakan mencerminkan penurunan performa Ahsan/Hendra.

Sebelum Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra tercatat hanya bisa meraih satu gelar juara dari tujuh turnamen yang diikuti.

Setelah Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra sempat mengikuti dua turnamen.

Namun, Ahsan/Hendra seperti sudah kehilangan chemistry karena tetap gagal meraih gelar juara.

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, pada akhirnya memutuskan memisahkan Ahsan/Hendra setelah Korea Open 2016 pada Oktober 2016. 

Baca juga: Tiga Resep Sukses Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ke Final BWF World Tour Finals 2020

Setelah berpisah, Ahsan dan Hendra bergantian berpasangan dengan junior mereka, yakni Berry Angriawan serta Rian Agung Saputro.

Hendra Setiawan kemudian memutuskan mundur dari pelatnas dan memilih jalur profesional atau independen pada Desember 2016.

Setelah keluar dari pelatnas, Hendra Setiawan memilih berpasangan dengan atlet Malaysia, Tan Boon Heong.

Di sisi lain, Mohammad Ahsan yang tetap di pelatnas dipasangkan dengan Rian Agung Saputro dan juga Angga Pratama.

Namun, nasib Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan tak kunjung membaik setelah mereka berpisah.

Hendra Setiawan tercatat gagal total pada 18 turnamen ketika berpasangan dengan Tan Boon Heong.

Di sisi lain, Mohammad Ahsan hanya mampu meraih gelar China International Challenge dan runner-up Kejuaraan Dunia 2017 bersama Rian Agung Saputro.

Setelah menunggu lebih dari satu tahun, publik pada akhirnya bisa melihat Ahsan dan Hendra kembali dipasangkan.

Hal itu tidak lepas dari keputusan PBSI kembali memanggil Hendra Setiawan ke pelatnas pada akhir Desember 2017.

Pada Januari 2018, Ahsan/Hendra melakoni debut keduanya di India Open dan berhasil mencapai semifinal.

Tahun 2018 seakan digunakan Ahsan/Hendra untuk mengembalikan chemistry.

Sebab, Ahsan/Hendra hanya mampu meraih dua gelar juara sepanjang 2018.

Ahsan/Hendra kemudian seakan mengamuk pada 2019 karena berhasil lolos ke 11 final turnamen.

Baca juga: Catatan Impresif Ahsan/Hendra Saat Tembus Final BWF World Tour Finals, Cuma Butuh 34 Menit

Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat melawan rekan senegara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada pertandingan semifinal Indonesia Masters 2020, di Istora Senayan, Sabtu (18/1/2020). Ahsan/Hendra dipaksa bermain tiga set dan berhasil melaju ke final dengan skor 21-12 18-21 21-17. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Dari 11 final itu, Ahsan/Hendra sukses meraih empat gelar juara, yakni New Zealand Open, All England Open, Kejuaraan Dunia, dan juga BWF World Tour Finals.

Konsistensi itu membuat Ahsan/Hendra menyandang status ganda putra nomor dua dunia sejak Agustus 2019 dan bertahan hingga saat ini.

Ahsan/Hendra berada tepat di bawah juniornya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Kesuksesan mencapai final BWF World Tour Finals tahun ini seakan menjadi bukti bahwa Ahsan/Hendra yang sudah berusia lebih dari 30 tahun masih tetap bertaji.

Kini, Ahsan/Hendra diharapkan bisa menyumbang medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Tokyo yang akan dihelat pertengahan tahun ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Ahsan/Hendra, Masih Bertaji meski Tak Lagi Muda"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini