TRIBUNNEWS.COM - Kiprah Anthony Ginting dan kawan-kawan pada tiga ajang badminton yang digelar di Thailand mendapat sorotan dari PBSI.
Induk Organisasi badminton tanah air itu nampak kurang puas dengan raihan satu medali selama di negeri Gajah Putih itu.
Satu-satunya gelar wakil Indonesia diperoleh dari nomor ganda putri, dimana pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses menjadi juara di turnamen YONEX Thailand Open.
Baca juga: VIDEO Sihir Mohamed Salah Bobol Gawang West Ham
Baca juga: Kerap Diperlakukan Spesial UFC, Justin Gaethje Senang Lihat Conor McGregor Babak Belur
Diluar itu, tak ada lagi sektor yang menyumbangkan raihan medali selama tiga pekan berada di Thailand.
Hal itu turut menjadi perhatian dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky.
Kabid Binpres PBSI itu memandang setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi performa Jonatan Christie cs selama mengiktui tiga ajang badminton bergengsi di Thailand.
Pria yang berasal dari trah Mainaky ini menilai adanya penurunan daya juang dari para atlet bulu tangkis yang berangkat ke Negeri Gajah putih.
"Kalau melihat dari permainan di Yonex Thailand Open, ketika mereka harus dikarantina, kemudian latihan, sebetulnya tidak terlalu mengganggu," ungkap Rionny Mainaky dikutip dari laman Badminton Indonesia.
"Namun, secara menyeluruh ada penurunan dari segi daya juang, kecuali Greysia/Apriyani."
"Dari sisi konsentrasinya, mereka bisa konsisten akhirnya sampai juara," sambungnya.
Selain itu, motivasi dari para atlet yang turun berlaga juga ikut menjadi bahan evaluasi.
"Saya akui pemain lawan terlihat lebih siap bertanding, terutama ganda Taiwan ini (Lee Yang/Wang Chi-Lin)," ujar Rionny.
"Bukan hanya soal teknis, tetapi non-teknis seperti postur, tenaga, mungkin juga dari makanan, minuman, dan nutrisinya lebih oke."
"Saya akui mereka lebih stabil dan bisa menjadi juara dalam tiga turnamen beruntun ini. Jadi yang harus dievaluasi bukan hanya dari sisi teknis saja."
"Selain itu, saya rasa intinya adalah motivasi para atlet, terutama untuk membangkitkan daya juangnya. Harus kami gali lagi apa yang bisa membuat mereka lebih semangat," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sejatinya mengawali kiprah di Thailand dengan cukup baik.
Selain Greys/Apri yang tampil sebagai juara, ada pasangan ganda putra Ahsan/Hendra yang dapat melaju hingga perempat final ajang YONEX Thailand Open.
Sektor tunggal putra yang diwakili Anthony Ginting juga melaju jauh hingga babak semi final, sebelum kandas di tangan Viktor Axelsen.
Sayangnya, laju positif itu tak menular di dua ajang selanjutnya.
Di gelaran TOYOTA Thailand Open dan BWF World Tour Finals, para wakil Indonesia silih berganti bergugruan.
Alhasil, tak ada hadiah medali utama yang bisa dibawa pulang ke tanah air, selain milik dari Greys/Apri.
"Untuk Toyota Thailand Open, targetnya dua medali," ucap Rionny Mainaky.
"Namun, dua-duanya (ganda putri dan ganda putra) justru kalah di semifinal."
"Untuk World Tour Finals ini saya belum koordinasi langsung karena saya tidak ada di sana. Namun, mereka yang diharapkan lolos ke final pun gagal," tambahnya.
(Tribunnews.com/Guruh) (Kompas.com/Farahdilla Puspa)