TRIBUNNEWS.COM - Pengalaman di antara hidup dan mati pernah dialami mantan petarung kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov.
Khabib Nurmagomedov bahkan bisa dibilang melawan kematiannya karena nekat tak patuh dengan arahan dokter.
Momen tersebut dialami oleh pria berjuluk The Eagle itu pada Maret 2017 jelang UFC 209.
Waktu itu, Khabib rencananya bakal bertarung dengan Tony Ferguson pada UFC 209.
Baca juga: Serius Mau Jadi Pemain Bola, Khabib Nurmagomedov Minta Saran ke Cristiano Ronaldo
Rencana tersebut merupakan kali ketiga antara The Eagle melawan Tony Ferguson.
Namun, hingga rencana kali kelima, keduanya tak pernah bertarung di octagon.
Jelang duel pada Maret 2017 tersebut, Khabib mengundurkan diri karena sakit menyusul proses penurunan berat badan yang dilakukannya.
Baca juga: TKO Dipukul Dustin Poirier, Conor McGregor Murka Merasa Disindir Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov mengungkapkan bahwa kondisinya ketika itu benar-benar kritis bahkan berisiko meninggal dunia.
"Pada malam harinya, saya merasa tidak enak, saya merasa berbeda, tidak pernah seperti itu," kata Khabib seperti dikutip Juara dari MMA Display.
"Tentu saja satu hari menjelang timbang badan, saya selalu merasa tidak enak."
"Tetapi, hari itu berbeda. Ada sesuatu yang salah. Saya tidak ingat apa-apa. Saya bahkan tidak ingat apa yang saya lakukan untuk menurunkan berat badan. Saya belum pernah merasakan yang seperti itu."
Baca juga: Siap-siap, Duel Khabib Nurmagomedov Vs Georges St-Pierre Dalam Proses Negoisasi
Khabib mengungkapkan sakit perut yang dialaminya menjadi sangat parah sehingga pada tengah malam timnya membawa Si Elang ke rumah sakit.
Dokter langsung melarangnya bertarung, bahkan menyatakan tidak sekalipun duel melawan Ferguson digelar di kelas catchweight.
"Dokter ketika itu bilang: "Anda tidak bisa bertarung. Anda ini hampir meninggal. Bagaimana Anda bertarung jika Anda hampir mati? Tidak bisa, 100 persen Anda tidak bisa bertarung'," kata Khabib.