Ketika masuk masa SMP, ia mengenal voli, tapi beralih ke bola basket.
Aprilia kembali menekuni voli setelah melihat kakaknya, Amasya, bisa mendapatkan uang melalui olahraga tersebut.
Dari kejuaraan antarkampung, Aprilia kemudian bisa menembus voli profesional.
Baca juga: Sersan Dua Aprilia Manganang Mengaku Sudah Merasa Kondisinya Berbeda Sejak Kelas 5 SD
Meraih puncak karier di Proliga
Jalan hidup seorang Aprilia Manganang berubah pada 2011, saat ia direkrut oleh klub voli Alco.
Hal ini membuatnya dilirik untuk bermain di kompetisi voli profesional Tanah Air, Proliga.
Aprilia meraih puncak karier bersama klub Jakarta Elektrik PLN, di mana ia digembleng secara keras oleh pelatih Tian Mei.
"Mei orang paling berjasa dalam karier saya. Dia percaya pada saya dan mau membuat saya jadi lebih baik," kata Aprilia yang membawa Jakarta Elektrik PLN juara Proliga 2015, 2016, dan 2017.
Kombinasi bakat, kerja keras, dan pola hidup yang baik membuat Aprilia Manganang menjelma menjadi salah satu spiker terbaik di Indonesia.
Total, Aprilia mengoleksi empat gelar Proliga. Satu gelar lainnya ia raih pada 2019 ketika membela PGN Popsivo Polwan.
Pada ajang Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia, Aprilia Manganang menunjukkan penampilan memikat sehingga dirinya mendapat perhatian dari masyarakat Tanah Air.
Selain performa apiknya di atas lapangan, gaya Aprilia yang tomboy juga membuatnya menjadi sorotan.
Adapun di level timnas putri Indonesia, Aprilia pernah meraih medali perak SEA Games 2017 dan perunggu SEA Games (2013 dan 2015).
Setelah didera cedera lutut pada 2019 yang membuatnya gagal tampil pada SEA Games Filipina, Aprilia memutuskan pensiun pada akhir 2020.