News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Dewa Kipas

Profil Chelsie Monica, Komentator Pertandingan Dewa Kipas vs GM Irene Kharisma Sukandar

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Chelsie Monica Ignesias Sihite mencuri perhatian publik ditengah pertandingan catur antara Dadang Subur (Dewa Kipas) dengan GM Irene Kharisma Sukandar.

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Chelsie Monica Ignesias Sihite mencuri perhatian publik ditengah pertandingan catur antara Dadang Subur (Dewa Kipas) dengan GM Irene Kharisma Sukandar.

Bersama GM Susanto Megaranto, Chelsie Monica hadir sebagai komentator dalam laga dwitarung catur yang akhirnya dimenangkan GM Irene Sukandar dengan skor 0-3.

Nama Chelsie pun turut ramai menjadi perbincangan warganet menyusul trendingnya Dewa Kipas di Twitter.

Banyak yang memuji sosok Chelsie lantaran kecantikan yang dimilikinya.

Baca juga: Dewa Kipas KO, Kalah Telak 0-3 Duel Catur Lawan WGM Irene Sukandar 

Berikut profil Chelsie Monica yang Tribunnews.com himpun:

Chelsie Monica merupakan pecatur putri terbaik Indonesia yang kini memiliki gelar Woman International Master.

Gelar Women International Master itu diperoleh Chelsie pada 2011 silam anpa harus melewati tiga kali norma WIM pada ASEAN+ Age Group Chess Championship 2011 di Tarakan, Kalimantan Timur, 13-19 Juni 2011.

Berdasar data di ratings.fide.com, satu tahun sebelum memperoleh gelar WIM, Chelsie memperoleh gelar Woman Fide Master.

Saat ini, dirinya menempati rangking aktif dunia ke-6915, ke-27 untuk rangking aktif nasional dan ke-727 untuk rangking aktif Asia.

Chelsie Monica lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2 November 1995.

Baca juga: Pergerakan Catur Dewa Kipas Sangat Akurat Tapi Lambat di Langkah Sederhana, Apa Sebab?

Saat diwawancarai dalam program TVRI beberapa waktu lalu, Chelsie mengaku bahwa ketertarikan pada catur bermula saat dirinya kerap melihat sang ayah bermain.

Ia pun lalu meminta kepada ayahnya untuk mengajarinya bermain catur.

Dengan didikan ayahnya, Chelsie mulai mengasah kemampuannya hingga memberanikan diri untuk berkompetisi saat masih SD.

Bakatnya yang dimiliki Chelsie mencuri perhatian pelatih Catur di Balikpapan bernama Nugroho yang akhirnya membimbingnya.

Kemahirannya bermain catur membuat dirinya mendapatkan tawaran untuk begabung di sekolah catur milik Utut Adianto.

Disana, bakatnya mulai bertumbuh dan beragam kompetisi mulai ia ikuti.

Chelsie cukup sering bermain di olimpiade catur, terhitung pada tahun 2010, 2012, 2014, 2016, 2018.

Baca juga: Pergerakan Catur Dewa Kipas Sangat Akurat Tapi Lambat di Langkah Sederhana, Apa Sebab?

Pada World Junior Chess Championship 2012 Girls Under 20 di Yunani, Chelsie berhasil finish di urutan kedelapan.

Kemudian pada Olimpiade Catur 2012 di Istanbul, Turki, Chelsie mendapatkan norma grandmaster pertamanya.

Ia lalu mendapat satu norma GM lagi di turnamen Japfa WGM 2019.

Sosok Chelsie merupakan pecatur putri unggulan Indonesia setelah GM Irene Kharisma Sukandar dan Medina Warga Aulia.

Prestasi:

  • Juara 2 ASEAN Age Group Chess Championship di Muangthai 2005
  • Juara 2 di 6th World School Chess Festival di Singapura 2006
  • Juara 2 ASEAN Age Group Chess Championship di Indonesia 2006
  • Juara World School Chess Championship di Singapura 2008
  • Juara ASEAN Age Group Girl Under-16 di Filipina 2011
  • Juara 1 Turnamen Catur Piala Gubernur Chelyabinsk, Rusia, 2011
  • Medali emas catur SEA GAMES 2013 di Myanmar
  • Medali perak SEA GAMES 2019 di Filipina

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini