"Pembatalan itu memang keputusan yang tepat meski hal tersebut sangat merugikan bagi pemain kita," kata Richard dikutip dari Badminton Indonesia.
"Terutama bagi Hafiz Faizal/ Gloria Emanuelle Widjaja yang tengah berjuang agar lolos ke Olimpiade Tokyo," tegasnya.
Lebih lanjut, Richard menegaskan tim Indonesia bisa melayangkan protes dari negara-negara di Asia resmi melalui PBSI langsung ke BWF.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Malaysia Open 2021 Resmi Ditunda BWF
PBSI kini telah mengantongi izin dari BAC (Konfederasi bulu tangkis Asia) untuk mengajak negara-negara di benua tersebut melayangkan protes ke BWF.
"Soal protes ke BWF, harus dikaji dulu. Kalau memang perlu, PBSI akan layangkan surat kepada BWF untuk peninjauan atau protes sekalipun," lanjutnya.
"Kalau dari BAC (konfederasi bulu tangkis Asia) setuju dan kami bisa mengajak negara-negara Asia yang merasa dirugikan mendukung dan mau mengajukan protes ke BWF, ini akan lebih bagus," imbuhnya.
Baca Juga: Kento Momota Ungkap Satu Kesamannya dengan Kevin Sanjaya, Ternyata...
"Ini saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya Kejuaraan Eropa tetap berjalan, tetapi jangan dimasukkan sebagai kualifikasi yang menyediakan poin ke Olimpiade Tokyo," ujar Richard.
"Saya mendukung agar PBSI segera melakukan diskusi dengan BWF. Diskusi PBSI dan BWF bertujuan agar ada perubahan atau penyesuaian kembali," ucap Richard.
"Semoga dengan protes atau diskusi ini, BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi semua pemain, terutama Hafiz/Gloria," kata Richard.
Baca Juga: Kento Momota Ungkap Satu Kesamannya dengan Kevin Sanjaya, Ternyata...
Terkait nasib Hafiz/Gloria yang dipastikan gagal lolos ke Olimpiade Tokyo 2021, Richard juga memberikan tanggapannya.
"Saya sangat menyayangkan karena dengan batalnya turnamen Malaysia dan Singapura Terbuka termasuk India Terbuka dan Kejuaraan Asia.
"Pembatalan turnamen ini cukup merugikan posisi Hafiz/Gloria yang tengah berjuang dan mengamankan ranking untuk bisa tampil ke Olimoiade Tokyo."