Pebulu tangkis berusia 27 tahun itu mengaku mulai senang bermain lantaran faktor sahabatnya yang mengajak belajar hal baru, termasuk bulu tangkis.
"Momen itu terjadi pada tahun 2001 di Huelva, karena sahabat saya mengatakan saya suatu hari untuk pergi bersama ke aula untuk belajar olahraga baru," ujar Carolina Marin.
"Saya lalu pergi bersama kesana dan akhirnya menyukainya,".
"Saat ini saya senang bisa bermain turnamen di seluruh dunia dan bertemu banyak pemain bulu tangkis juga," tukasnya menambahkan.
Selama berkarier tentunya Carolina Marin sudah mengoleksi banyak gelar juara mulai dari turnamen, kompetisi, hingga kejuaraan.
Termasuk keberhasilan Carolina Marin meraih medali emas Olimpiade 2016 lalu juara dunia maupun juara Eropa juga.
Baca juga: Buntut Kontroversi Service Judge Laga Ahsan/Hendra di All England 2021, BWF Tak Tinggal Diam
Disinggung terkait momen tak terlupakan ketika meraih prestasi terbaik, Carolina Marin tak sungkan menyebutkan banyak turnamen.
"Kalau saya ketika menjadi peraih medali perak kejuaraan Eropa U19 2009, peraih medali emas kejuaraan Eropa ZU17 2009, peraih medali emas Kejuaraan Eropa U19 2011, peraih emas kejuaraan Eropa, peraih emas kejuaraan dunia," jujur Carolina Marin.
Ketika ditanya tentang ambisi terbesarnya sebagai atlet bulu tangkis, pendapat luar biasa disampaikan Carolina Marin.
Carolina Marin menegaskan ambisi terbesarnya untuk menjadi yang terbaik di dunia dengan cara menyabet semua gelar yang tersedia.
"Dapatkan medali Olimpiade, jadilah juara dunia, juara eropa, dan menjadi nomor satu dunia," tambahnya.
Debut internasional yang dijalani Carolina Marin terukir tepatnya pada ajang Brussels International U15 pada tahun 2005.
Ia masuk sebagai anggota tim nasional bulu tangkis tepatnya tahun 2007.
Dengan berbagai raihan prestasi yang dimenangkan Carolina Marin maka memang layak jika ia dipandang sebagai salah satu pebulu tangkis terbaik dari tanah Eropa.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)