News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulutangkis

Tak Lagi Menggebu soal Gelar, Chen Long Ungkap Tujuan Utamanya di Dunia Bulutangkis

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi kegembiraan pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok Chen Long usai mengalahkan pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015). Chen Long berhasil mempertahankan gelar juara dunia usai mengalahkan Lee Chong Wei dengan skor 21-14, dan 21-17. Chen Long belajar menikmati bulutangkis setelah meraih emas Olimpiade Rio dan beragam gelar bergengsi di dunia tepok bulu angsa.

TRIBUNNEWS.COM - Pemain tunggal putra andalan China, Chen Long, tak lagi menggebu soal raihan gelar juara.

Hal itu terjadi setelah Chen Long sukses menggondol medali emas Olimpiade Rio 2016 lalu.

Pasalnya, deretan gelar bergengsi di dunia bulutangkis silih berganti ia dapatkan sejak jadi juara di Olimpiade Rio 2016 lalu.

Pebulutangkis berusia 32 tahun itu kini memiliki misi baru dalam menjalani karier di dunia tepok bulu angsa.

Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Chen Long mengembalikan bola saat melawan pebulu tangkis Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Chen Long menang dengan skor 21-17 dan 21-18. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Chen Long Curhat Susahnya Jadi Pemenang Medali Emas

Ia mengaku mulai belajar untuk menikmati setiap pertandingan bulutangkis yang ia ikuti.

Hal itu dirasa penting bagi keberlangsungan kariernya ke depan.

Atlet berpostur 187 sentimeter ini mengungkapkan semua itu kala melakukan wawancara dengan BWF.

Wawancara itu lantas dimuat di akun Twitter resmi BWF, @bwfmedia.

Baca juga: Setelah Menang di Spanyol, Kisona Selvaduray Umbar Target Selanjutnya

"Saya sudah memenangi semua gelar utama di olahraga ini," ungkap Chen Long.

"Semua itu terjadi setelah saya menang di Olimpiade Rio."

"Jadi sekarang saya bisa belajar cara menikmati olahraga ini."

"Itu akan sangat bermanfaat untuk memperpanjang karier saya ke depan," sambungnya.

Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Chen Long mengembalikan bola saat melawan pebulu tangkis Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Chen Long menang dengan skor 21-17 dan 21-18. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Meski demikian, ia tak surut tekad untuk mempertahankan medali emasnya di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.

Ditambah lagi, Chen Long akan menjadi satu-satunya peraih medali emas dari Olimpiade Rio yang akan mempertahankan medalinya di cabang bulutangkis.

Hal itu terjadi lantaran para juara di sektor lain memutuskan tak ikut serta, tak masuk kualifikasi atau bahkan pensiun.

Di nomor tunggal putri, Carolina Marin merupakan juara bertahannya.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melawan ganda campuran Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada pertandingan final turnamen Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Minggu (27/1/2019). Pada pertandingan tersebut Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar juara setelah kalah dengan skor 19-21 21-19 21-16. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Namun, ia tak bisa tampil di Olimpiade Tokyo karena mengalami cedera lutut.

Cerita yang sama terulang di nomor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Di nomor ganda campuran, pemegang medali emas Olimpiade Rio adalah dari Indonesia.

Diketahui, peraih medali tertinggi di nomor tersebut adalah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Namun, pasangan andalan Indonesia itu sudah tak lagi berkecimpung sebagai atlet bulutangkis lantaran memutuskan pensiun.

Berita terkait bulutangkis lainnya

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini