TRIBUNNEWS.COM - Pemain ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tengah sibuk mempersiapkan diri tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Praveen/Melati akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda campuran Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk itu, pasangan yang kerap disapa Pramel itu bertekad meraih prestasi terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.
Medali emas jadi target utama pasangan harapan bangsa ini.
Baca juga: Tak Puas Dapat Perunggu, Viktor Axelsen Bertekad Sabet Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Apalagi, Indonesia adalah juara bertahan peraih emas di nomor ganda campuran event olimpiade.
Pada tahun 2016 lalu, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu mempersembahkan medali emas bagi merah putih.
Untuk itu, PBSI pun mencoba memberikan dukungan terbaik demi medali emas tetap bertahan di pemain Indonesia.
Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky menyusun sedemikian rupa program latihan untuk Pramel.
Baca juga: Dunia Bulutangkis: Soraya Aghaei Bakal Cetak Sejarah di Olimpiade Tokyo 2020
Bahkan, legenda bulutangkis merah putih ini memberi menu latihan seperti yang didapatkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Program latihan yang mirip ini diharapkan mampu membawa Praveen/Melati merebut medali emas meskipun ada sedikit improvisasi.
"Untuk menu latihan tidak banyak perubahan dari saat Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir) di Olimpiade 2016 ke Jordan/Melati sekarang," ungkap Richard Mainaky dikutip dari laman Badminton Indonesia.
"Tetapi ada penyesuaian khusus karena setiap individu punya kebutuhan yang berbeda-beda," sambungnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kak Icad itu merasa motivasi Pramel kian membara seiring mepetnya jadwal Olimpiade Tokyo 2020.
Kedua pemain itu tak ragu meminta tambahan durasi latihan mereka.