Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau dikenal dengan PPKM Darurat mulai diterapkan sejak 3 Juli kemarin hingga 20 Juli mendatang di Jawa dan Bali.
Aturan ketat ini membuat fasilitas olahraga banyak ditutup, sehingga diprediksi berdampak pada persiapan atlet-atlet daerah dalam mempersiapkan diri untuk PON XX Papua, Oktober mendatang.
Namun, berbeda dengan tim PON softball Banten.
Manajer PON Softball Banten, Andri Maulana pihaknya sudah terlebih dulu mengantisipasi PPKM Darurat.
Sehingga, meski tempat berlatih ditutup pihaknya tetap bisa menyesuaikan program dengan latihan mandiri.
"Sebetulnya sebelum PPKM Darurat diterapkan, kami telah berlatih mandiri. Jadi sebelum penerapan PPKM Darurat, beberapa hari sebelumnya, pemda Kabupaten Tangerang telah lebih dulu menutup fasilitas olahraga guna mengantisipasi penyebaran Covid-19. Tim kami sudah antisipasi dan sudah terbiasa dengan aturan ketat ini," buka Andri, Minggu (4/7/2021).
Lanjut Andri, sedari awal latihan tim softball Banten juga terbagi dua, satu di wilayah Lebak, Banten sedangkan satu tim di Tangerang.
Atlet pun telah terbiasa latihan mandiri disaat lapangan latihan ditutup.
"Saat ini, mereka tetap mengikuti program latihan mandiri dari pelatih masing-masing termasuk dari pelatih fisik," tambahnya.
Hasil dari latihan mandiri pun wajib disetor kepada tim pelatih melalui video sehingga bisa di evaluasi, termasuk melakukan pengecekan kondisi tubuh yang dilakukan seminggu sekali.
Andri juga tidak khawatir chemistry pemainnya akan terpengaruh oleh PPKM Darurat, pasalnya 80 persen pemain softball Banten saat ini adalah pemain binaan sejak 2015 lalu.
Kala itu, tim dibentuk untuk mengikuti Kejurnas U-18 di DKI Jakarta. Komposisi pemain yang tak jauh berubah untuk PON Papua mendatang, membuat softball Banten tetap optimis bisa meraih hasil maksimal di PON nanti.
Hanya saja, PPKM Darurat membuat satu agenda softball Banten tertunda yaitu try out (PON Mini) di Bandung, Jawa Barat.
"Tadinya try out tanggal 11 Juli hingga 18 Juli, namun diundur menjadi tanggal 25 Juli hingga 1 Agustus. Tapi kami tidak tahu apakah ada kemungkinan mundur lagi. Tapi untuk saat ini, tim kami sudah terbiasa dengan protokol kesehatan, atau PPKM Darurat ini," tutupnya.