TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menilai hasil undian grup yang mereka dapat untuk Olimpiade Tokyo 2020 cukup berat.
Oleh karena itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertekad tampil siap sejak awal.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan menjalani Olimpiade kedua mereka setelah Olimpiade Rio 2016.
Lima tahun lalu, Ahsan/Hendra gagal memenuhi ekspetasi karena tak mampu melewati penyisihan grup.
Datang sebagai pasangan unggulan kedua, Ahsan/Hendra hanya bisa memenangi satu pertandingan penyisihan Grup D.
Baca juga: Akui Anthony Ginting Lawan Tersulit, Kento Momoto Tak Takut Lawan Siapapun Demi Emas Olimpiade
Kemenangan tersebut didapat atas wakil India, Manu Attri/B Sumeeth Reddy, dengan skor 21-18, 21-13.
Sementara itu, dua laga penyisihan grup lainnya berakhir dengan kekalahan.
Duet yang dijuluki The Daddies tersebut keok dari Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang) dengan skor 17-21, 21-16, 14-21, dan takluk di tangan Chai Biao/Hong Wei (China) dengan skor 15-21, 17-21.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, lawan-lawan yang berpotensi menjadi kuda hitam kembali didapatkan Ahsan/Hendra pada penyisihan grup.
Seperti pada partisipasi Olimpiade sebelumnya, Ahsan/Hendra kembali menjadi unggulan kedua dan akan memulai perjuangan dari penyisihan Grup D.
The Daddies tergabung dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada).
"Setelah melihat (hasil) undian, saya rasa memang cukup berat. Namun, masih ada kesempatan," kata Ahsan, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Semua pasangan di grup ini memiliki kans yang sama untuk lolos ke babak selanjutnya. Tinggal bagaimana nanti di lapangan dan kesiapannya," tutur Ahsan lagi.
Ahsan/Hendra untuk sementara unggul 6-1 atas Chia/Soh, tetapi melawan Choi/Seo, mereka justru tertinggal 1-3.