Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 setelah dalam pemungutan suara oleh IOC member di Jepang, Senin (21/7/2021) sore, Indonesia kalah dari Brisbane.
Sebelum dibawa dalam rapat IOC, Ibu Kota Queensland itu memang telah ditetapkan menjadi satu-satunya kandidat yang berstatus targeted dialogue.
Usai mendengar kabar tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali kini masih menunggu laporan resmi dari NOC Indonesia yang memang ditugaskan dalam bidding Olimpiade 2032.
“Ya pertama saya menunggu penyampaian resmi dari NOC, itu dulu. Karena kan yang ditugaskan ketua umum NOC, dan kita menteri yang dikoordinasikan oleh Pak Wapres kala itu,” kata Menpora kepada Tribunnews, Senin (21/7/2021).
Menpora juga mengaku tak terlalu kaget dengan keputusan tersebut, pasalnya memang dari awal Brisbane sudah mengajukan bidding lebih dulu daripada Indonesia.
Brisbane mulai ajukan bidding sejak 2015 sedangkan Indonesia baru mengajukan usai penyelenggaraan Asian Games 2018 silam.
“Nah, kedua dari awal kan memang yang disampaikan NOC, bahwa melihat posisi itu kita yang selalu diibaratkan Pak Okto (Raja Sapta Oktohari), kalau orang balapan dia (Brisbane) sudah start duluan, kan Okto selalu sampaikan itu. Itu sudah dari 2015 ya sudah bidding. Kita sadar itu, tapi kita tetap berusaha untuk yakinkan NOC dan negara lain, tapi kita juga siap akhirnya Brisbane yang diputuskan,” kata Menpora Amali.
“Jadi secara mental kita sudah siap menerima itu, tidak kaget amat. Tapi kan kita tetap upayakan,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan meski gagal di bidding 2032, Indonesia masih akan terus berjuang untuk mendapatkan jatah tuan rumah Olimpiade pada 2036.
“Indonesia statusnya Continuous Dialogue, dan hanya satu Targeted Dialogue saja yang dipilih oleh Future Host Commission yaitu Brisbane. Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya Targeted Dialogue untuk Olimpiade 2036,” jelas Okto.