Praveen/Melati coba mengejar ketertinggalan, mereka mampu memangkas defisi poin menjadi 3-5, sebelum pindah serve ke Christiansen/Boje.
Laga kian sengit, Praveen/Melati dengan upaya yang mereka lakukan mampu menyamakan poin menjadi 7-7. Tapi setelah challange yang mereka ambil, keberuntungan justru memihak Christiansen/Boje untuk menambah poin 7-8.
Namun setelah itu, Praveen/Melati berbalik unggul hingga interval pertama selesai 11-9.
Memasuki poin-poin akhir set kedua, Christiansen/Boje membalikkan keadaan dari Praveen/Melati menjadi 14-16.
Setelah itu, Praveen/Melati yang tertinggal 2 angka (16-18) dari Christiansen/Boje berhasil menyamakan kedudukan, bahkan pemenang All England 2020 itu berbaling unggul menjadi 19/18.
Christiansen/Boje sempat memberikan perlawanan saat Praveen/Melati sudah di ambang kemenangan 20-19.
Tapi pada akhirnya, Christiansen/Boje harus mengakui keunggulan Praveen/Melati dengan skor akhir 21-19 dalam tempo 24 menit.
Menurut laporan media Olimpiade berdasarkan statistiknya, laga berlangsung dalam kurun waktu 50 menit, menghabiskan 15 shuttlecock dan rally terpanjang 37 pukulan.
Berita terkait Olimpiade 2021
(Tribunnews.com/Sina)