News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2021

Profil Eko Yuli Irawan, Lifter Andalan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021

Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Eko Yuli Irawan Atlet Angkat besi Indonesia, berpeluang sumbang medali di Olimpiade Tokyo 2021

TRIBUNNEWS.COM - Angkat besi diharapkan menjadi penyumbang medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade kali ini.

Indonesia meloloskan lima wakil untuk cabang angkat besi.

Yaitu Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra, Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg putri, Deni di kelas 67 kg putra, Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg purta, dan Nurul Akmal di +87 kg putri.

Ini adalah Olimpiade keempat bagi veteran Eko Yuli Irawan secara berturut-turut.

Setelah memenangkan 2 medali perunggu dan perak dalam tiga edisi terpisah dari Olimpiade (Beijing 2008, London 2012 dan Rio 2016) Ia sekarang akan bersaing di kelas 61kg.

Tantangan terbesar datang dari LI Fabin dari Republik Rakyat China yang memenangkan tiga medali emas di Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2019 di kelas berat yang sama.

Selain itu ada juga Itokazu Yoichi dari Jepang, yang terlihat dalam performa terbaiknya.

Simak update klasemen perolehan medali emas Indonesia SEA Games 2019 per Senin 2 Desember, pukul 15.30 WIB. (KOMPAS.com / GARY LOTULUNG)

Baca juga: Jadwal Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2021,Live Indosiar-TVRI,Eko Yuli hadapi Li Fabin & Itokazu Yoichi

Berikut adalah Profil Eko Yuli Irawan dikutip dari laman TribunnewsWiki.

Eko Yuli Irawan merupakan atlet angkat besi asal Lampung yang lahir di Metro, Lampung, 24 Juli 1989.

Eko Yuli Irawan lahir di lingkungan keluarga dengan perekonomian yang sulit sejak kecil.

Ayahnya, Saman adalah seorang tukang becak, sementara ibunya, Wastiah bekerja sebagai penjual sayuran.

Masa kecil Eko Yuli dihabiskan dengan menggembala kambing membantu kedua orang tuanya.

Kini Eko Yulianto telah menikah dengan seorang perempuan bernama Masitah.

Pernikahan mereka dikaruniai dua orang anak.

Saat ini, Eko Yuli dan keluarganya menetap di Kalimantan Timur.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (dua kiri) bersama atlet angkat besi nasional Eko Yuli Irawan (tengah), Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman (dua kanan), Head of Consumer Banking Citi Indonesia Cristina Teh Tan (kanan), dan Head of Client Relationship Management Leader PT Visa Worldwide Indonesia Jacqueline Hartono (kiri) berfoto dalam acara pengenalan program kerjasama Citi Indonesia dan Visa, di Jakarta, Jumat (21/2/2020). Citi Indonesia bekerja sama dengan Visa akan menerbangkan 14 nasabah beserta masing-masing satu pendampingnya, guna menghadiri dan merasakan secara langsung kegembiraan Olimpiade Tokyo 2020 melalui kampanye Menangkan 28 paket ke Olimpiade Tokyo 2020. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Baca juga: Lifter Angkat Besi Wanita Windy Cantika Aisah Terharu Dapat Perunggu Olimpiade Jepang

Baca juga: Profil Windy Cantika Aisah, Atlet Angkat Besi Penyumbang Medali Perdana Indonesia di Olimpiade Tokyo

Kiprah Eko Yuli Irawan di dunia angkat besi dimulai sejak ia menginjak remaja.

Saat itu, ia mmelihat anak-anak tengah berlatih angkat besi di sasana Yon Haryono. Ia tertarik untuk bergabung dan ikut berlatih bersama dengan yang lainnya.

Berbekal izin dari orang tuanya, Eko mulai mengakrabkan diri dengan barbel, ia pun secara rutin ikut berlatih di klub asuhan Yon Haryono tersebut.

Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007 di Santo Domingo, Republik Dominika, ia berhasil mendapatkan medali emas.

Pada tahun berikutnya, Eko Yuli berhasil membawa pulang medali emas di PON dan Medali Perunggu Olimpade Beijing.

Pada tahun 2011 Eko kembali membawa Medali Emas, kali ini dari Universiade, China.

Tahun 2012, pria dengan tinggi 157 cm ini berhasil memboyong Medali Perunggu Olimpiade London.

Begitupun di tahun-tahun berikutnya, Eko membawa bendera Indonesia berkibar di negeri orang.

Pada tahun 2016, Eko Yuli membuat Indonesia bangga atas kemenangannya di Olimpiade Rio 2016.

Ia berhasil menyabet medali perak di ajang olahraga paling bergengsi itu bersama atlet angkat besi Sri Wahyuni.

Pada ajang Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia tepatnya di Jakarta-Palembang, Eko berhasil menyumbangkan mendali emas ke lima bagi Indonesia.

Eko berlaga di cabang angkat besi kelas 62 kg dengan total angkatan 311 kg (angkatan snatch 141 kg dan angkatan clean and jerk 170 kg).

Dengan total angkatan tersebut ia berhasil menggungguli lifter Vietnam Trinh van Vinh dengan total angkatan 299 kg dan lifter Uzbekistan Ergashev Adkhamjon dengan total angkatan 298 kg.

Tahun berikutnya, Eko menyumbangkan total sebanyak empat medali di ajang SEA Games 2019 di Filipina.

Eko berhasil menyabet 2 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu.

Ketika bertading di kategori snatch, performa Eko sedikit kurang mulus.

Pada percobaan pertama, Eko sempat gagal. Ia tidak sanggup mengangkat beban seberat 135 kg.

Namun kegagalan itu dibayar lunas Eko di percobaan kedua.

Kemudian pada percobaan ketiga, peraih medali perak Olimpiade 2016 itu sukses mengangkat beban seberat 140 kg.

Pada kategori clean and jerk, Eko juga tampil sedikit tersendat. Setelah mengangkat 163 kg pada percobaan pertama, Eko gagal mengangkat beban 169 kg pada percobaan kedua.

Namun lagi-lagi, Eko Yuli Irawan menutup kegagalannya itu di percobaan berikutnya. Pada percobaan ketiga, ia mengangkat beban 169 kg.

Prestasi Eko Yuli Irawan.

  1. Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg dengan total angkatan 266 Kg.
  2. Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
  3. Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
  4. Dua buah medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.
  5. Medali emas PON XVII di Kaltim, 2008
  6. Medali Perak, Goyang 2009, kelas 62 kg
  7. Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
  8. Medali Emas Universiade, China, 2011
  9. Medali Perunggu, Paris 2011, kelas 62 kg
  10. Medali Perunggu Olimpiade London 2012
  11. Medali Emas Sea Games, 2013
  12. Medali Emas Dunia Angkat Besi di Almaty, Kazakhstan 2014
  13. Medali Perak Olimpiade Rio, Brazil 2016
  14. Medali Emas, Asian Games, Indonesia 2018
  15. Medali Emas SEA Games 2019

(Tribunnews.com/Gigih) (TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini