TRIBUNNEWS.COM - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP menyoroti kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan atas Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan) di laga pamungkas penyisihan grup Olimpiade 202, Selasa (27/7/2021).
Pelatih yang berjuluk Naga Api itu menilai, permainan The Daddies julukan untuk Ahsan/Hendra semakin hari semakin meningkat.
Seperti diketahui, pasangan ganda putra unggulan dua dunia itu sudah berkepala tiga, namun, permainannya sangat efektif.
Pada laga pertama lawan wakil Kanada, Jason Ho-Shue/Nyl Yakura, The Daddies menang dua set langsung, 21-12, 21-11.
Berikutnya, The Daddies juga menang atas wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan perolehan 21-16, 21-19.
Dan yang terbaru atas Choi SolGyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan) meski dalam rubber gim, 21-12, 19-21, dan 21-18.
Baca juga: Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan Habiskan Waktu Recovery Persiapan Perempat Final
"Kondisi Ahsan/Hendra kalau saya lihat semakin hari semakin meningkat," kata Herry IP, dikutip dari Badminton Indonesia.
Dari segi permainan Herry IP memang melakukan perubahan, karena dia tahu, Ahsan/Hendra tidak lagi dominan jika harus adu tenaga apalagi ketika menghadapi lawan yang jauh lebih muda dari mereka.
Caranya dengan menggabungkan strategi dan keunggulan yang dimiliki The Daddies, karena mereka sangat kuat ketika bermain net dan akurasi pukulan.
"Mereka sudah tidak bisa lagi bermain adu tenaga, pasti kalah sama yang muda-muda. Jadi mainnya kombinasi dengan ada pelannya, akurasi pukulan, tidak kencang terus. Dan ternyata sejauh ini berhasil," jelas Herry.
Baca juga: Bulutangkis Olimpiade, Kena Serang Terus, Ini Strategi Ahsan/Hendra Kalahkan Ganda Korea
Soal kemenangan di laga pamungkas fase grup ini, Ahsan mengatakan bahwa kunci kemenangan ada di game pertama.
“Yang pasti set pertama jadi kunci buat kami. Jadi di set kedua kami lebih enjoy dan mungkin juga mereka tidak mau kalah dan tetap memberi perlawanan,” kata Ahsan.
“Jadi kami lebih banyak diserang. Kami berusaha untuk menyerang balik. Mereka mengubah strategi di set kedua,” sambungnya.
Benar saja, pada gim kedua momentum berbalik, Choi/Seo bermain lebih menyerang dan berhasil memaksa untuk rubber gim.