TRIBUNNEWS.COM - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva secara jujur mengakui kalah kelas dari ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Langkah Praveen/Melati di ajang Olimpiade Tokyo 2020 terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan ganda nomor satu dunia tersebut, Rabu (28/7/2021).
Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang Praveen/Melati kalah dua gim langsung dalam pertarungan cukup singkat, 36 menit, dengan skor 17-21 15-21.
Atas kekalahan itu Praveen dan Melati harus angkat koper dari ajang Olimpiade tanpa persembahan medali apapun.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade, Cukup 36 Menit, Ganda Nomor Satu Kirim Praveen/Melati Pulang Kampung
Karena itu Praveen/Melati menghaturkan maaf atas kegagalan mereka.
"Pertama kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kami belum bisa memberikan hasil yang terbaik," ujar Melati.
Melati menjelaskan, sejatinya mereka sudah tampil lebih baik ketimbang saat tampil melawan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Pada partai terakhir penyisihan grup C itu, Praveen/Melati juga kalah dua gim langsung, 13-21 dan 10-21, Senin (26/7/2021).
Meski mengaku sudah tampil lebih baik, Melati menyebut lawan yang dihadapi lebih superior.
Baca juga: Kevin/Marcus-Ahsan/Hendra Beda Pool, Ini Skenario All Indonesian Final Ganda Putra di Olimpiade
"Kami sudah mencoba tapi hasilnya kurang memuaskan. Kami juga merasa kami tampil cukup baik hari ini dibanding dua hari lalu. Tetapi mereka (Zheng/Huang) memang jauh lebih baik," ujar Melati menambahkan.
Jordan/Melati juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan kepada mereka.
"Terima kasih untuk semua yang sudah selalu dukung dan mendoakan. Ke depan kami akan berusaha untuk lebih baik," ujar Melati.
Atas kekalahan ini, peluang Indonesia meraih medali dari sektor ganda campuran pupus.
Tak ada lagi wakil Indonesia di sektor ganda campuran.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade, Comeback Dahsyat Tujuh Poin Beruntun, Gregoria Mariska ke Perempatfinal
Jalannya Pertandingan
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti membuka gim kesatu dengan kurang baik. Mereka tertinggal 1-5 pada awal laga.
Satu-satunya wakil Indonesia ini baru bisa menambah poin lagi setelah smes keras Praveen tak bisa dijangkau Zheng.
Namun, aksi Praveen tersebut langsung dibalas Zheng dengan melepas smes ke arah Melati.
Skor pun kini berganti menjadi 6-2 untuk keunggulan Zheng/Huang.
Praveen/Melati kian tertinggal 3-9 setelah mereka kalah adu drive dengan pasangan nomor satu dunia tersebut.
Saat gim kesatu mencapai interval, Zheng/Huang sudah unggul 11-5 atas Praveen/Melati.
Selepas jeda, Praveen/Melati mencoba bangkit dan menyamakan kedudukan.
Upaya ini sempat berhasil setelah mereka memetik enam poin beruntun untuk mengubah skor menjadi sama kuat 14-14.
Namun, Zheng/Huang bukanlah lawan kemarin sore.
Dimulai dengan poin yang dimenangi Huang, duet Negeri Tirai Bambu ini langsung kembali memegang kendali permainan sepenuhnya.
Zheng/Huang pun mencapai game point dalam kedudukan 20-15.
Praveen/Melati masih bisa menyelamatkan dua game point dari Zheng/Huang.
Akan tetapi, hal tersebut tak berarti banyak.
Gagal mengatasi permainan Zheng/Huang pada gim kesatu membuat Praveen/Melati tampil lebih ngotot pada gim berikutnya.
Kedua pasangan saling menampilkan aksi terbaik mereka dalam memenangi poin.
Namun, setelah menipiskan selisih skor menjadi 6-8, Praveen/Melati kembali tertinggal 6-10.
Tak lama kemudian, Zheng/Huang menutup interval gim kedua dengan keunggulan 11-6.
Start bagus lalu ditunjukkan Praveen/Melati setelah jeda interval.
Berhasil memetik poin pertama pada fase ini, Praveen/Melati pun mengubah kedudukan menjadi 7-11.
Namun, momentum tersebut tak berlanjut. Zheng/Huang langsung membalas untuk mengubah skor jadi 12-7.
Laju Zheng/Huang kian tak terbendung berkat permainan depan yang menawan dari Huang.
Berturut-turut mereka unggul 13-8, 17-12, dan 19-14.
Zheng/Huang kemudian mendapatkan match point dalam kedudukan 20-14, tetapi seperti pada gim sebelumnya, Praveen/Melati masih bisa menyelamatkan satu match point.
Skor pun berganti menjadi 15-20.
Namun, keputusan Praveen untuk memakai flick serve pada perebutan poin berikutnya harus dibayar mahal.
Shuttlecock yang dilepas Praveen mendarat dinyatakan keluar.
Zheng/Huang pun memenangi pertandingan dengan skor kembar.
Kekalahan Praveen saat beradu drive dengan Huang pada perebutan poin berikutnya memastikan Zheng/Huang mengunci kemenangan